Teori pemerolehan bahasa
Tori Nativisme
Nativisme berpendapat bahwa selama proses pemerolehan bahasa pertama, kanak-kanak (manusia) sedikit demi sedikit membuka kemampuan lingualnya yang secara genetik telah diprogramkan.
Menurut Chomsky anak dilahirkan dengan dibekali “alat pemerolehan bahasa” language acquisition device (LAD). Alat ini merupakan pemberian biologis yang sudah diprogramkan untuk merinci butir-butir yang mungkin dari suatu tata bahasa. LAD dianggap sebagai bagian fisiologis dari otak yang khusus untuk memproses bahasa, dan tidak punya kaitan dengan kemampuan kognitif lainnya.
Teori Behaviorisme
Kaum behavioris menekankan bahwa proses pemerolehan bahasa pertama dikendalikan dari luar diri si anak, yaitu oleh rangsangan yang diberikan melalui lingkungan. Oleh karena bahasa itu merupakan salah satu perilaku manusia, maka istilah yang tepat adalah perilaku verbal (verbal behavior).
Kaum behavioris berpendapat bahwa rangsangan (stimulus) dari lingkungan tertentu memperkuat kemampuan berbahasa anak. Perkembangan bahasa mereka pandang sebagai suatu kemajuan dari pengungkapan verbal yang berlaku secara acak sampai ke kemampuan yang sebenarnya untuk berkomunikasi melalui prinsip pertalian S – R (stimulus – respon) dan proses peniruan-peniruan.
Teori Kognitivisme
Jean Piaget menyatakan bahwa bahasa itu bukanlah suatu ciri alamiah yang terpisah, melainkan salah satu di antara beberapa kemampuan yang berasal dari kematangan kognitif. Bahasa distrukturi oleh nalar, maka perkembangan bahasa harus berlandaskan pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi. Jadi, urut-urutan perkembangan kognitif menemukan urutan perkembangan bahasa.
Menurut pandangan kognitivisme, perkembangan kognitif harus tercapai lebih dahulu; dan baru sesudah itu pengetahuan itu dapat keluar dalam bentuk keterampilan berbahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar