Penanda Proses dan Hasil
a. Penanda Proses
Dalam bentuk eksposisi, penanda proses biasanya berupa konjungsi: selanjutnya, kemudian, berikutnya, lalu, setelah itu, langkah berikutnya, dan sejenisnya. Sedangkan dalam bentuk gramatikal, ditandai dengan imbuhan pe-an.
Contoh penggunaan penanda proses dalam eksposisi:
Sebelum ujian hendaknya kita berdoa terlebih dahulu. Jangan lupa kita memohon kepada Tuhan agar dimudahkan dalam menjawab pertanyaan. Setelah itu, barulah kita mengerjakan setiap soal dengan teliti. Kerjakan soal yang lebih mudah terlebih dahulu. Kemudian, baru mengerjakan soal yang lebih sulit. Jika mengalami kesulitan jangan menyontek. Kerjakan setiap soal dengan penuh percaya diri. Kemudian, kumpulkan hasil pekerjaan Anda apabila sudah selesai. Insya Allah hasil ujian Anda bagus.
Contoh penggunaan penanda proses dalam kata:
(1) Pengobatan penderita penyakit kaki gajah di Jawa Barat tidak didasarkan atas pemeriksaan pasien.
pe – an + obat pengobatan
pengobatan: proses mengobati
(2) Penulisan buku itu memerlukan waktu yang cukup lama.
pe – an + tulis penulisan
penulisan: proses menulis
Perlu diingat bahwa tidak semua imbuhan pe-an bermakna proses. Perhatikan contoh berikut ini:
(1) pemakaman artinya tempat memakamkan.
(2) penggorengan artinya alat untuk menggoreng.
(3) penghijauan artinya hal menghijaukan.
b. Penanda Hasil
Penanda hasil biasanya berupa imbuahn –an. Imbuhan –an tidak memiliki variasi bentuk.
Contoh:
(1) Lukisan Basuki Abdullah lebih bersifat natural.
lukis + -an lukisan
lukisan artinya hasil melukis.
(2) Tulisan wartawan itu menggunakan huruf steno.
tulis + -an tulisan
tulisan artinya hasil pekerjaan menulis.
Perlu juga diingat bahwa tidak semua imbuhan –an bermakna hasil. Perhatikan contoh berikut ini:
(1) jebakan artinya alat untuk menjebak.
(2) bacaan artinya sesuatu yang dibaca
(3) harian artinya tiap-tiap hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar