Macam-macam Laporan dan cara membuatnya
Laporan adalah bentuk penyajian fakta mengenai suatu berita, kegiatan, peristiwa, perjalanan, penelitian dan sejenisnya yang disampaikan secara objektif.
Jenis-jenis Laporan
a. Laporan Kegiatan
Laporan kegiatan adalah penyajian fakta berbentuk kegiatan atau aktivitas yang telah dilaksanakan.
Kunci:
• Ada kegiatan atau aktivitas.
• Nama jenis kegiatan.
• Waktu dan tempat kegiatan.
• Pelaksana kegiatan.
Contoh:
Di musim kemarau seperti sekarang ini, para petani di Desa Larangan, Brebes, Jawa tengah sibuk bertani bawang merah. Sawah yang tadinya ditanami padi, kini berganti ditanami bawang merah. Tanah sawah yang sudah mulai mengering dibuat gundukan dan parit melingkar untuk aliran air. Bibit bawang merah ditanam ditanah gundukan berukuran lebih kurang satu kali enam meter persegi panjang. Setiap hari para petani menyirami tanaman bawang merah dengan harapan hasilnya dapat diandalkan.
b. Laporan Peristiwa atau Kejadian
Laporan peristiwa adalah penyajian fakta berbentuk peristiwa yang benar-benar terjadi.
Kunci:
• Ada peristiwa atau kejadian.
• Ada yang terlibat.
• Waktu dan tempat peristiwa.
• Proses terjadinya peristiwa.
Contoh:
Serangan sporadis mewarnai pelaksanaan pemilihan umum di Afghanistan, 20 Agustus 2009. Sejumlah kekerasan dilaporkan di antaranya terjadi di tempat pemungutan suara di Kota Kandahar dan Ibukota Kabul. Serangan militan juga terjadi di Provinsi Baghlan. Para terorisme menyerang dari berbagai arah. Baku tembak terjadi sejak pagi. Namun, sore hari musuh dapat didesak mundur. “Kami berhasil menewaskan 22 teroris” ujar Muhamad Kabir Andarabi, Kepala Kepolisian Provinsi Baghlan (Media Indonesia, 21 Agustus 2009).
c. Laporan Perjalanan
Laporan perjalanan adalah penyajian fakta berbentuk informasi tentang
perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang.
Kunci:
• Seseorang atau kelompok yang melakunan perjalanan.
• Proses perjalanan.
• Ada Informasi selama dalam perjalanan.
Contoh:
Setelah melihat-lihat keindahan alam di Brastagi, saya dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Parapat untuk menyaksikan Danau Toba. Sungguh luar biasa indah pemandangan Danau Toba. Namun, sangat disayangkan keindahan Danau Toba yang begitu menawan tidak didukung sarana dan prasarana yang memadai. Kapal yang digunakan terkesan apa adanya. Menurut informasi yang saya terima ternyata masyarakat di sekitar Danau Toba dan Pulau Samosir tidak mau menerima investasi asing. Mereka menginginkan Danau Toba tetap alami.
Setelah Satu hari berkeliling di Danau Toba dan Pulau Samosir, saya dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Kota Medan untuk melihat Istana Maimoen. Istana Maimoen juga kurang terawat dengan baik. Tampaknya, Pemerintah Sumatera Utara masih kurang peduli terhadap perkembangan dunia pariwisata.
Tak terasa waktu sudah semakin sore. Saya dan rombongan segera meluncur ke Bandara Polonia untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta.
Pesawat yang kami gunakan adalah Batavia Air. Kami baru tiba di Jakarta pada pukul 22.30 karena keberangkatan pesawat tertunda hampir dua jam. Namun, alhamdulillah kami selamat tiba di Jakarta.
d. Laporan Hasil Wawancara
Laporan hasil wawancara adalah laporan yang menjelaskan informasi tentang hasil wawancara dari narasumber.
Kunci:
• Ada narasumber dan pewawancara
• Ada simpulan jawaban hasil wawancara
Contoh:
Dari hasil wawancara dengan mantan Mendikbud tentang pelaksanaan praktik kerja industri siswa SMK dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan prakerin selama ini sudah cukup baik. Akan tetapi, masih bisa ditingkatkan lagi. Misalnya, dengan menjalin kerja sama antara sekolah dan DU/DI . Pihak sekolah dapat meminta bantuan DU/DI untuk mengadakan validasi kurikulum. Dalam hal ini, kompetensi yang dibutuhkan oleh DU/DI sudah dipersiapkan terlebih dahulu secara matang di sekolah. Dengan demikian, akan terjadi keterkaitan dan kesepadanan antara kebutuhan sekolah dan kebutuhan DU/DI.
e. Laporan Diskusi
Laporan diskusi adalah laporan yang menjelaskan informasi tentang hasil diskusi. Laporan diskusi biasanya dalam bentuk notula atau notulen.
Kunci:
• Ada kegiatan diskusi
• Ada topik dan tujuan diskusi
• Ada rumusan hasil diskusi
Contoh:
Tema diskusi : Kebersihan kelas
Hari, tgl. : Selasa, 4 Agustus 2009
Pukul : 09.00 – 10.00
Tujuan : Menanggulangi masalah kebersihan kelas
Permasalahan
(1) Tidak semua siswa memiliki kesadaran membuang sampah di tempat yang telah disediakan.
(2) Petugas 7 K belum berjalan sesuai fungsinya.
Pemecahan Masalah
(1) Untuk mengatasi kebersihan kelas diperlukan kesadaran para siswa membuah sampah pada tempatnya.
(2) Diperlukan bimbingan dan pengawasan dari guru untuk mengefektifkan pelaksanaan 7 K.
(3) Siswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya harus dikenai sanksi yang bersifat mendidik.
(4) Diperlukan figur pengurus kelas yang berwibawa, tegas, dan peduli untuk menegakkan pelaksanaan 7 K.
f. Laporan Buku atau Resensi
Laparan buku adalah laporan yang menjelaskan tentang baik atau buruknya sebuah buku namun tidak bersifat menghakimi seperti kritik. Dalam laporan ini penulis boleh mengutip beberapa bagian dari buku tersebut sebagai penguat atas pendapatnya.
Kunci:
(1) Ada buku yang diresensi
(2) Mengemukakan isi buku secara objektif
(3) Memberi komentar terhadap isi buku tersebut.
Contoh:
Di dalam buku ini dijelaskan berbagai pendapat tentang senyum, “Apa Kata Mereka Tentang Senyum.” Senyum bagaikan sihir karena senyum dapat menanamkan rasa optimis di dalam jiwa, menyingkirkan kegelisahan, menyusupkan kebahagiaan dan menyegarkan jiwa. Hikmah Thailand mengemukakan bahwa senyum adalah jalan pintas bagimu untuk sampai lubuk hati orang lain. Sementara itu William S. berpendapat bahwa “Lebih baik engkau menembus jalan dengan senyuman daripada engkau menembuskannya dengan pedang” (hlm. 21).
Semakin banyak pendapat tentang senyum semakin lengkap pula penjelasan tentang senyum itu sendiri. Mungkin itu pendapat penulis buku ini. Namun, sangat disayangkan pendapat tentang senyum ini terlalu banyak mewarnai buku ini bahkan lebih dari setengah dari buku (hlm. 21 - 83) sehingga agak sedikit membosankan. Akan tetapi, karena bahasanya tidak berbelit-belit dan lugas maka buku ini tetap enak untuk dibaca. Selain itu, orang yang membaca buku ini tentu akan wawas diri.
g. Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah laporan yang menjelaskan tentang hasil penelitian, baik yang berbentuk pengamatan, percobaan di laboratorium maupun studi pustaka. Sistematika laporan penelitian umumnya berbentuk seperti berikut:
(1) halaman sampul
(2) halaman judul
(3) Abstrak
(4) kata pengantar
(5) daftar isi
(6) pendahuluan
(7) kerangka teoritis
(8) metode penelitian
(9) pembahasan
(10) simpulan dan saran
(11) daftar pustaka
Sistematika laporan di atas secara lengkap diuraikan sebagai berikut:
(1) Halaman sampul (cover)
Halaman sampul sekurang-kurangnya memuat judul laporan, identitas penyusun, identitas lembaga (sekolah), dan tahun penyusunan.
(2) Halaman judul
Isi halaman judul juga tidak jauh berbeda dengan halaman sampul. Halaman judul diletakkan di bagian dalam, setelah halaman sampul.
(3) Kata Pengantar
Kata pengantar umumnya berisi:
(a) ucapan syukur karena laporan telah selesai dibuat;
(b) penjelasan tentang tujuan menyusun laporan;
(c) penjelasan tentang hambatan yang dialami penyusun;
(d) ucapan terima kasih kepada pembimbing;
(e) permohonan kritik dan saran yang bersifat konstruktif.
(4) Abstrak
Abstrak adalah ringkasan seluruh bagian yang ada dalam laporan. Abstrak ditulis dalam bentuk esai yang terdiri atas beberapa paragraf yang merupakan intisari sebuah laporan.
(5) Daftar Isi
Daftar isi merupakan penyajian dari seluruh bagian laporan. Daftar isi berfungsi untuk memudahkan pembaca mencari judul bab atau subjudul.
Dari halaman sampul sampai dafar isi ditulis dengan huruf Romawi kecil (i, ii, iii dan seterusnya) sedangkan dari pendahuluan sampai halaman terakhir menggunakan angka Arab (1,2, 3 dan seterusnya).
(6) Pendahuluan
Pendahuluan adalah gambaran umum dari keseluruhan isi laporan (penelitian). Bagian ini mencakup:
(a) Latar belakang
(b) Perumusan masalah
(c) Tujuan penelitian
(d) Manfaat atau kegunaan penelitian
(e) Sistematika penulisan
(7) Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis atau telaah kepustakaan berisi uraian tentang hasil telaahan terhadap teori (di dalam buku) dan hasil-hasil penelitiaan yang telah ada dan relevan dengan penelitian tersebut.
Di dalam kerangka teori atau bagian laporan yang lain, tedapat teori atau pendapat yang dikutip dari buku atau karangan orang lain. Kutipan ini harus dibuatkan catatan perut atau catatan kaki.
Contoh catatan perut:
“Seorang pemimpin harus bertindak sebagai pendidik, bapak, dan pemimpin itu sendiri” (Joewono, 2009: 26).
Contoh catatan kaki:
¹Heri Joewono, Pokok-pokok Pikiran Kepemimpinan Abad 21 (Jakarta: Balai Pustaka, 2009), hlm. 26.
²Sabarti Akhadiah, Maidar Arsyad, dan Sakura Ridwan, Pembinaan Kemampuan Menulis (Jakarta: Erlangga, 2006), hlm. 191.
(8) Metode Penelitian
Metode adalah prosedur atau tata cara yang ditempuh dalam mencapai tujuan tertentu, sedangkan teknik adalah cara spesifik yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah dalam melaksanakan prosedur, misalnya teknik pengukuran, teknik analisis data, dan sebagainya.
(9) Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasalan hasil penelitan berisi pengolahan data hasil penelitian. Data dapat disajikan secara verbal maupun bentuk nonverbal seperti grafik dan tabel.
(10) Simpulan dan Saran
Simpulan merupakan inti dari hasil penelitian. Simpulan dapat dirumuskan dalam bentuk esai dan dapat pula ditulis dengan cara butir per butir. Simpulan dapat berbentuk inferensi (simpulan berdasarkan referensi) dan dapat pula berbentuk implikasi (melibatkan data secara langsung).
Saran atau rekomendasi ditujukan kepada para pembuat kebijakan dan kepada pihak-pihak terkait dengan hasil penelitian.
(11) Daftar Pustaka
Daftar pustaka atau bibliografi adalah daftar buku atau karangan yang dijadikan rujukan dari sebuah karangan atau tulisan.
Contoh:
(a) Satu pengarang
Anwar, Chairil. 1995. Deru Campur Debu (Kumpulan Puisi). Jakarta: Dian
Rakyat.
Chaer, Abdul. 2000. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Rineka Cipta.
(b) Dua Pengarang
Finoza, Lamudin dan Husin. 2004. Kemahiran Berbahasa Indonesia
Menuju Peringkat Semenjana. Jakarta: Dwadasa.
Suhendar, M.E. dan Pien Supinah. 1992. Bahasa Indonesia, Pengajaran
danUjian Keterampilan membaca. Bandung: Pionir Jaya.
(c) Tiga Pengarah atau Lebih
Sudarsa, Caca, dkk. 1991. Surat Menyurat Resmi Bahasa Indonesia (Seri
penyuluhan 2). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar