Jenis-jenis keterampilan membaca.
1. Membaca Nyaring ( Bersuara ).
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan seseorang pengarang.
Seorang pembaca nyaring yang baik biasanya berhasrat sekali menyampaikan sesuatu yang penting kepada para pendengarnya. Sesuatu yang penting tersebut dapat berupa informasi yang baru, sesuatu pengalaman yang berharga, uraian yang jelas, karakter yang menarik hati, humor yang segar, atau sebait puisi. Tanpa dorongan yang sedemikin rupa, maka kegiatan pembaca nyaring akan menjadi hambar dan tidak hidup.
Sang pembaca hendaknya mengetahui serta mendalami kinginan dan kebutuhan para pendengarnya, serta mengiterpretasikan bahan bacaan itu secara tepat,agar dapat membaca nyaring dengan baik, maka sang pembaca haruslah mnguasai ketrampilan-ketrampilan persepsi( penglihatan dan daya tanggap) sehingga dia mengenal atau memahami kata-Kata dengan cepat dan tepat.
Yang sama pentingnya dengan hal itu ialah kemampuan mengelompokkan kata-kata kedalam pikiran serta membacanya dengan baik dan lancar.
Untuk membantu para pendengar menangkap serta memahami maksud sang pengarang,maka sang pembaca biasanya menggunakan berbagai cara, antara lain :
a. Dia menyoroti ide-ide baru dengan mempergunakan penekanan yang jelas.
b. Dia menjelaskan perubahan suatu ide ke ide yang lainnya.
c. Dia menerangkan kesatuan-kesatuan pikiran di dalam satu kalimat dengan penyusunan kata-kata yang tepat dan baik.
d. Menghubungkanide-ide yang bertautan dengan jalan menjaga suaranya agar tetap sampai akhir dan tujuan tercapai.
e. Menjelaskan klimaks-klimaks dengan gaya dan daya ekspresi yang baik dan tepat.
2. Membaca Dalam Hati
Pada saat membaca dalam hati kita hanya mempergunakan ingatan visual yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan membaca dalam hati adalah untuk memperoleh informasi.
3. Membaca Ekstensif ( Membaca Cepat ).
Membaca ekstensif berarti membaca secara luas,.Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Tujuan dan tuntutan kegiatan membaca ekstensif adalah untuk memahami isi yang penting-penting dengan cepat dan dengan demikian membaca secara efisien dapat terlaksana.
Membaca ekstensif ini meliputi pula:
a) Membaca survei.
b) Membaca sekilas.
c) Membaca dangkal
4. Membaca Intensif
Membaca intensif adalah studi seksama, telaah teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan didalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari.
Yang termasuk kedalam kelompok membaca intensif ialah:
a) Membaca telaah isi:
Membaca teliti.
Membaca Pemahaman.
Membaca kritis.
Membaca ide.
b) Membaca telaah bahasa
Membaca Bahasa.
Membaca sastra.
5. Membaca Telaah Isi
Membaca telaah isi menuntut ketelitian, ke kritisan berpikir, serta keterampilan menangkap ide-ide yang tersirat dalam tulisan. Membaca telaah isi terdiri dari:
a. Membaca Teliti, keterampilan yang dibutuhkan:
• Kemampuan survey yang cepat
• Membaca secara seksama dan membaca ulang paragraf untuk menemukan kalimat- kalimat judul dan perinciannya
• Menemukan hubungan antara setiap paragraf setiap paragraf memiliki satu pikiran pokok.
Paragraf dikembangkan dengan cara:
• Mengemukakan alasan
• Mengutarakan perincian-perincian
• Mengetengahkan satu contoh atau lebih
• Memperbandingkan atau mempertentangkan dua hal
b. Membaca Kritis
Membaca krirtis merupakan tahapan lebih jauh dari pada membaca intensif, dan dianggap sebagai kegiatan membaca yang bertataram lebih tinggi.
Hal ini karena ide-ide buku yang telah dipahami secara baik dan detail, perlu respons (ditanggapi/dikomentari), bahkan dianalisis.
Membaca kritis mensyaratkan pembacanya bersikap cermat, teliti, korektif, bisa menemukan kesalahan dan kejanggalan dalam teks, baik dilihat dari sudut isi maupun bahasanya, serta mampu pula membetulkan kesalahan-kesalahan itu.
Membaca kritis sangat dibutuhkan sebagian landasan dan untuk kepentingan penulisan resensi buku, kritik sastra, analisis bacaan ilmiah dan sastra serta pembuatan mamakalah banding.
Objek kajian membaca kritis tidak terbatas pada karya-karya ilmiah saja, buku-buku sastrapun dapat digunakannya. Pembaca kritis diminta menegakkan sikap objektif dan sportivitas serta cukup punya keterbukaan dan kedinamisan.
6. Membaca teks yang lebih panjang
Untuk membaca teks yang lebih panjang perlu dikembangkan kemampuan menghubungkan antara setiap paragraf, juga ketelitian membedakan paragraf yang memuat gagasan-gagasan utama atau hanya memerinci saja.
Cara membuat catatan, Ada tiga hal penting yang kita peroleh dengan membuat catatan:
1.Menolong kita memahami apa yang kita baca.
2.Membuat kita terus menerus mencari fakta-fakta yang penting.
3.Membantu ingatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar