Cerita Motivasi Pengrajin Emas dan Kuningan - Pelajaran tentang ketekunan
Lebih enak dibaca di HP
download Aplikasinya
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.aqiladroid.ceritamotivasi
Di sebuah negeri, hiduplah dua orang pengrajin yang tinggal bersebelahan. Seorang diantaranya, adalah pengrajin emas,
sedang yang lainnya pengrajin kuningan.
Keduanya telah lama menjalani pekerjaan ini, sebab, ini adalah pekerjaan yang diwariskan secara
turun-temurun. Telah banyak pula barang yang dihasilkan dari pekerjaan ini. Cincin, kalung, gelang, dan untaian
rantai penghias, adalah beberapa dari
hasil kerajinan mereka.
Setiap akhir bulan, mereka membawa hasil pekerjaan ke
Siang-malam, terdengar suara logam yang ditempa. Setiap dentingnya, layaknya nafas hidup bagi mereka. Tungku-tungku
api, seakan tak pernah padam. Kayu bakar yang
tampak membara, seakan menjadi penyulut semangat keduanya. Percik-percik api yang timbul tak pernah di hiraukan
mereka. Keduanya sibuk dengan pekerjaan
masing-masing. Sudah puluhan cincin, kalung, dan untaian rantai penghias yang siap dijual. Hari pasar makin dekat. Dan
lusa, adalah waktu yang tepat untuk berangkat
ke
Hari pasar telah tiba, dan keduanya pun sampai di
“Ah, biar saja,” demikian ucapan yang terlontar saat pengrajin kuningan menanyakan kenapa perhiasaannya kawannya
itu tampak kusam. “Setiap orang akan memilih
daganganku, sebab, emas selalu lebih baik dari kuningan,” ujar pengrajin emas lagi, “Apalah artinya loyang buatanmu
dibanding logam mulia yang kupunya,
aku akan membawa uang lebih banyak darimu.” Pengrajin kuningan, hanya
tersenyum. Ketekunannya mengasah
logam, membuat semuanya tampak lebih bersinar. Ulir-ulirnya halus. Lekuk-lekuk cincin dan gelang buatannya
terlihat seperli lingkaran yang tak
putus. Liku-liku rantai penghiasnya pun lebih sedap di pandang mata.
Ketekunan, memang sesuatu yang mahal. Hampir semua orang yang lewat, tak
menaruh perhatian kepada pengrajin
emas. Mereka lebih suka mendatangi, dan melihat-melihat
cincin dan kalung kuningan. Begitupun tetamu agung yang berkenan datang. Mereka pun lebih menyukai
benda-benda kuningan itu dibandingkan dengan logam mulia. Sebab, emas itu tidaklah cukup mereka tertarik, dan
mau membelinya. Sekali lagi,
terpampang kekontrasan di hari pasar itu. Pengrajin emas yang tertegun diam, dan pengrajin kuningan yang
tersenyum senang.
Hari pasar telah usai, dan para tetamu telah kembali pulang. Kedua pengrajin
itu pun telah selesai membereskan
dagangan. Dan agaknya, keduanya mendapat pelajaran dari apa yang telah mereka lakukan hari itu.
Lebih enak dibaca di HP
download Aplikasinya
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.aqiladroid.ceritamotivasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar