Beberapa tantangan yang akan guru hadapi
Di antara tantangan tersebut adalah sistem di sekolah antara lain : Kepala Sekolah, sumber daya instruksional, persiapan guru, penerapan dan teknologi baru, desain fasilitas, dan dukungan dan keterlibatan orang tua.
Jika elemen ini tidak selaras dan mendukung pembelajaran penyelidikan, maka guru dapat mengalami kesulitan melaksanakan pembelajaran penyelidikan di kelas.
Dalam Pendekatan Tradisional masalah penilaian siswa, dan bagaimana siswa umumnya dinilai merupakan sebuah tantangan penting untuk Pembelajaran penyelidikan pembelajaran. Terlepas dari semua niat baik pendidik, pertanyaan yang diujikan adalah faktor kunci dalam menentukan apa yang diajarkan dan dipelajari dalam proses pembelajaran. Dalam penilaian siswa, analisis akhir sangat berorientasi pada penguasaan materi mata pelajaran tertentu tentang "apa yang kita tahu”. Meskipun ini penting, hasil penyelidikan pembelajaran lainnya termasuk pemahaman konseptual, pengembangan keterampilan, dan pemeliharaan kebiasaan berpikir merupakan hal yang sulit untuk dinilai menggunakan kertas dan pensil. Penilaian Portofolio, yang dapat mengevaluasi pembelajaran berlangsung adalah salah satu cara untuk menilai keberhasilan penyelidikan dan keterampilan belajar.
Penggunaan teknologi baru akan menawarkan banyak bantuan dalam bidang penilaian siswa pada pembelajaran berbasis penyelidikan. Secara umum, meskipun sekolah tidak terlalu menggunakan teknologi untuk mengukur pengembangan keterampilan atau untuk menentukan seberapa besar siswa telah terbiasa dalam kebiasaan berpikir mereka sendiri.
Tantangan lain untuk Pembelajaran berbasis penyelidikan adalah sikap dari banyak orangtua, tokoh masyarakat, dan pendidik. Banyak orang tua merasa bahwa siswa harus menghafal dan tahu materi dari suatu pengetahuan, melakukan banyak pekerjaan rumah (walaupun mungkin kurang relevansi), dan melakukannya dengan baik pada tes adalah hasil yang sempurna dari sebuah lembaga pendidikan. Mereka juga berpikir bahwa fokus pada pengembangan keterampilan adalah "omong kosong." Karya dari sebuah ketrampilan dalam pembelajaran berbasis penyelidikan adalah alat untuk membuat stakeholder masyarakat menyadari pentingnya pembelajaran berbasis penyelidikan.
Terlalu banyak pengelola sekolah tidak melihat sebuah sekolah atau sebuah distrik sekolah sebagai sistem yang kompleks yang harus dikoordinasikan pada setiap tingkat. Akibatnya, tujuan baru selayak diatur dalam konteks sekolah / sistem masyarakat yang menolak sistem baru tersbeut, dan tetap menolak, berubah. Standar Pendidikan yang tinggi telah diterapkan sekolah, namun guru sering tidak diberi petunjuk yang mereka butuhkan, atau teknik mengajar, yang diperlukan untuk memastikan bahwa guru dapat mengajar siswa dengan metode baru tersebut.
Jika fokus harus ditempatkan pada belajar melalui penyelidikan, guru tidak dapat mendidik dengan cara lama. Orang tua harus diinformasikan untuk memahami dan mendukung pembelajaran berbasis penyelidikan. Teknologi baru harus digunakan untuk meningkatkan dan mengelola pembelajaran. Kepala sekolah dan tokoh masyarakat juga harus mengembangkan sistem pendukung yang diperlukan, dan sumber daya instruksional yang tepat harus tersedia. Semua elemen penting dalam harus menjadi selaras dengan hasil pembelajaran.
Hasil Belajar:
1. Apakah hasil belajar siswa selaras dengan kebutuhan masyarakat modern?
2. Apa jenis hasil yang diharapkan dari suatu pengalaman penyelidikan?
3. Apa saja indikator keberhasilan siswa, seperti pengalaman (bagaimana cara kita untuk tahu)?
4. Bagaimana kita secara efektif dan tepat menilai hasil pengalaman penyelidikan siswa dan menggunakan penilaian ini untuk memastikan keberhasilan siswa lanjutan?
Sistem Hasil:
- Bagaimana pandangan siswa upaya individu nya.
- Seberapa baik dia berpartisipasi di kelas.
- Kualitas pekerjaannya.
- Bagaimana siswa puas dengan pekerjaannya.
- Hal-hal yang dia rasa sulit untuk mencari tahu.
- Hal-hal dia menemukan menarik dan menyenangkan.
- Bagaimana dia bisa meningkatkan penampilannya.
- Bagaimana dia dilihat pekerjaannya dibandingkan dengan ahli.
- Bagaimana keahlian, pengetahuan, dan kebiasaan berpikirnya ditingkatkan.
- Apa yang dilihatnya penting tentang suatu unit pelajaran.
- tahap kesadaran;
- kesediaan untuk melakukan tahapan; dan
- tahap komitmen.
1. Bagaimana guru seharussnya mendukung kegiatan pembelajaran berbasis penyelidikan?
2. Bagaimana cara memberi tahu orang tua tentang memahami dan menyediakan dukungan belajar siswa untuk pembelajaran berbasis penyelidikan?
3. Bagaimana kepala sekolah dan tokoh masyarakat memahami dan mengembangkan struktur sekolah sebagai dukungan fasilitas untuk pembelajaran berbasis penyelidikan?
4. Bagaimana teknologi dapat diterapkan untuk lebih meningkatkan dan mengelola pembelajaran berbasis Penyelidikan ?
5. Apa sajakah yang harus dirubah dalam pembelajaran dan sumber belajar unntuk mendukung pembelajaran berbasis Penyelidikan ?
6. Fasilitas apa sajakah yang harus dirubah untuk mendukung pembelajaran berbasis Penyelidikan ?
Perubahan sistem menjadi pembelajaran berbasis Penyelidikan memerlukan beberapa perubahan pendekatan tradisional dalam rangka meningkatkan pelaksanaan program. Berikut adalah beberapa perubahan yang dibutuhkan :
1. Harus ada pemahaman yang tepat untuk merubah model hasil belajar untuk menilai hasil belajar, mengevaluasi status, keselarasan, dan perubahan setiap elemen sistem.
2. Harus ada pemahaman yang tepat bahwa pekerjaan memperbaiki hasil pendidikan sebagian besar terjadi dalam meningkatkan unsur-unsur sistem.
3. Harus ada pemahaman yang tepat tentang adanya perbedaan antara tujuan (hasil belajar) dan bagaimana tujuan tercapai (sistem unsur). .
4. "Harus ada pemahaman yang tepat bahwa hasil belajar akan meningkatkan ke tingkat yang yang lebih baik dan peningkatan nyata dalam unsur-unsur sistem seperti dalam "air pasang naik mengangkat semua perahu."
Pendidikan telah terfokus semata-mata pada hasil pengukuran siswa daripada menggunakan metode untuk menentukan objektif mutu sekolah. Ketika siswa melakukan tes dan hasilnya jelek, hasil ini paling sering menjadi indikator keberhasilan. Sistem pembelajaran tidak mengfungsikan apakah ada yang tidak beres dengan peserta didik. Bahkan jika motivasi pelajar adalah masalah hasil tes itu, sering bisa terbantu dengan perbaikan sistemik pendidikan yang lebih baik untuk menghasilkan nilai tes baik.
Perubahan yang signifikan dalam hasil belajar akan diikuti pada penyelarasan dan perbaikan yang signifikan juga pada unsur-unsur sistem pendidikan. Oleh karena itu, Penyediaan waktu untuk mempersiapkan kelayakan hasil pendidikan yang layak dan tepat untuk perencaan masa depan siswa dalam bekerja dan bersosialisasi dalam masyarakat menjadi sangat penting dalam pendidikan bahwa hasil didik dianggap layak dan tepat menjadi durasi yang panjang, dan, dengan demikian, menyediakan waktu untuk membawa sistem sejajar dengan hasil ini. Menulis ulang standar atau hasil belajar setiap beberapa tahun tidak mengarah pada peningkatan pendidikan yang signifikan dan relevan.
Untuk memenuhi tantangan dan menggunakan pembelajaran berbasis penyelidikan, guru harus terlebih dahulu mendidik diri mereka sendiri tentang proses dan kemudian membantu meyakinkan orang lain nilainya. Ketika Anda mempelajari lebih lanjut tentang penyelidikan, dan masyarakat menjadi lebih kompleks, kebutuhan untuk belajar sepanjang hayat menjadi semakin mendesak. Perubahan-perubahan sosial yang lebih besar dapat membantu mendorong sistem sekolah terhadap penyelidikan, jika hanya karena mereka mungkin memaksa mereka untuk mengakui bahwa metode yang ada tidak memenuhi kebutuhan masyarakat.
Jika sistem sekolah Anda tidak mendukung Pembelajaran berbasis penyelidikan, Anda masih bisa menggabungkan metode Pembelajaran berbasis penyelidikan ke dalam pengajaran Anda dengan membantu siswa Anda dalam mengolah pertanyaan, belajar tentang proses belajar mereka sendiri, dan memahami kebiasaan berpikir untuk suatu ilmu pengetahuan tertentu yang diajarkan.
Penilaian Pembelajaran berbasis penyelidikan
Fokus dari Pembelajaran berbasis penyelidikan pada siswa adalah :
1. Perkembangan proses informasi dan keterampilan dalam memecahankan masalah (dari observasi dan inferensi terhadap sintesis dan evaluasi);
2. Tertanamnya kebiasaan Berpikir (dari kepercayaan dan pendapat untuk menghormati data dan pengajuan verifikasi);
3. Memastikan materi pelajaran dipelajari dalam konteks konseptual tentang bagaimana manusia dirancang dan diorganisir, saling berhubungan, berkomunikasi, dan perubahannya di dunia.
Jadi, fokus penilaian Pembelajaran berbasis penyelidikan sebagai berikut:
1. Tingkat dimana pengolahan keterampilan belajar telah dikembangkan.
2. Tingkat dimana kebiasaan berpikir, atau "aturan-aturan dasar" suatu ilmu pengetahuan, telah dipelihara.
3. Tingkat dimana siswa telah mengembangkan materi dalam pengetahuan, ditetapkan dalam konteks pemahaman yang luas.
Hal ini sangat penting karena terdapat interaksi dari siswa untuk guru tentang sejauh mana tujuan tersebut telah dicapai. interaksi ini memungkinkan guru untuk melakukan perubahan penting dalam metode pengajaran dan belajar. Melalui proses interaksi, guru mulai menyadari bahwa keefektifan metode pembelajaran tidaklah sama. Pendekatan metode pembelajaran tidaklah "cocok untuk semua," dan modifikasi dapat dilakukan dan harus dilakukan tergantung pada apa setiap guru dan siswa saat Pembelajaran berbasis penyelidikan terjadi.
Umpan balik dari guru untuk pelajar sangat penting. Siswa menjadi lebih banyak informasi tentang apa yang dia tahu, apa keahlian dia, apa pemahaman konseptual dia, dan apa yang dipelihara dalam kebiasaan berpikir yang ia miliki. Dia tahu apa yang dibutuhkan untuk bekerja dalam rangka untuk mencapai keberhasilan. Saat ia maju dengan pencapaian tahap penyelidikan, ia mengembangkan kepercayaan pada kemampuannya untuk terus belajar.
Saran atau masukan bersama dengan orang tua sangat penting dalam membantu mereka memahami perkembangan anak-anak mereka dan membuat mereka lebih sadar dan berguna sebagai hasil yang penting dari Pembelajaran berbasis penyelidikan. (Hasil ini mungkin baru untuk kebanyakan orang tua karena pengalaman pendidikan mereka mungkin berbeda), kesabaran dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan dari orang tua siswa tentang hasil penelitian sangat penting.
Ketika orang tua memfasilitasi Pembelajaran berbasis penyelidikan, mereka memantau kemajuan pelajar anak-anaknya. Belajar dan menilai hasil belajar berpindah tangan dari guru ke orang tua. Jika ada kebutuhan individu, guru akan bekerja satu-satu dengan siswa. Jika seluruh kelas sedang mengalami masalah yang sama, guru mungkin akan melakukan mediasi ke kelas terhadap seluruh kelemahan. Hal yang penting adalah bahwa mengetahui kelemahan bisa membuat perubahan pembelajaran.
Penilaian terhadap siswa dapat dilakukan pada akhir pembelajaran suatu materi tertentu, hal ini efektif karena penilaian pada setiap bab akan membutuhkan waktu dan tenaga yang sangat banyak.
Masing-masing penilaian siswa mengungkapkan persepsi siswa sebagai berikut:
Mungkin salah satu cara terbaik untuk dapat benar-benar menilai belajar siswa dari Pembelajaran berbasis penyelidikan melalui penilaian naratif. Naratif ini menjadi laporan penting bagi siswa, keluarga, dan guru. Hal ini sangat penting untuk melihat bagaimana terintegrasi proses penyelidikan pembelajaran dan penilaian Pembelajaran berbasis penyelidikan dan naratif memberikan cara bagi siswa untuk menunjukkan bukan hanya apa yang mereka tahu, tapi juga bagaimana berkaitan dengan pengetahuan mereka yang lain, cara mereka melihat dunia, dan cara mereka menilai dan menganalisa ide-ide.
Pembelajaran Kompetitif berbasisis penyelidikan melibatkan orang tua dan masyarakat
Peribahasa sebuah negara Afrika, "Perlu sebuah desa untuk membesarkan anak." Dalam aplikasi pendidikan, Anda mungkin berkata, "Dibutuhkan sistem dukungan yang efektif untuk sistem mendidik anak“. Bagian dari dukungan yang efektif yang mencakup anak keluarga.
Orang tua, saudara, kakek-nenek, bibi, paman, wali, dan lain-lain bisa sangat penting dalam memberikan dukungan bagi pelajar dalam mencapai tujuan pendidikan mereka. Untuk dapat berfungsi dengan baik sebagai dukungan pendidikan anak dan pendukung pendidikan berkualitas, masyarakat harus diberitahu dan dilibatkan secara aktif.
Dalam pelaksanaan program apapun, setidaknya ada tiga tahap kritis yang harus dijalani. Fase ini berlaku untuk membawa keluarga pada dasar program pendidikan sekolah. Tahapan-tahapan tersebut adalah :
Semua tahap penting, dan masing-masing memiliki tujuan dan metode yang berbeda. Dalam pelaksanaan pendidikan sering sebagian besar usaha diarahkan hampir sepenuhnya pada tahap pertama yaitu membawa kesadaran.Artikel Terkait :
- Metode Inkuiri Kompetitif 6
- Metode Inkuiri Kompetitif 5
- Metode Inkuiri Kompetitif 4
- Metode Inkuiri Kompetitif 3
- Metode Inkuiri Kompetitif 2
- Metode Inkuiri Kompetitif 1
- Inovasi Metode Pembelajaran, Jigsaw Kompetitif 3
- Inovasi Metode Pembelajaran, Jigsaw Kompetitif 2
- Inovasi Metode Pembelajaran, Jigsaw Kompetitif 1
- Metode Examples Non Examples dan Kuantum
- Metode Jigsaw dan TGT
- Metode Debat dan Picture and Picture
- Kooperatif Learning
- Metode Problem Possing
- Metode CTL dan Learning Cycle
- Startegi Inkuiri
- Metode karya wisata, ekspositori
- Metode kerja kelompok, problem solving, drill
- Latihan UAS Gasal Indonesia kelas 7 SMP
- Modul SMP, Cerita Anak
- Modul SMP, Tema Dongeng
- Modul SMP, Surat Pribadi
- Modul SMP, Membaca Cepat
- Modul SMP, Mendengarkan Teks Berita
- Modul SMP, Teknik Menceritakan Kembali
- Modul SMP, Latihan Soal Bahasa Indonesia kelas 7
- Modul SMP, Teknik Bercerita
- Modul SMP, Dongeng
- Modul SMP, Buku Harian
- Modul SMP, Memindai Kamus
- Modul SMP, Sinonim dan Antonim
- Modul SMP, Mendengarkan Berita
- Metode Pembelajaran, Metode Tanya Jawab
- Metode Pembelajaran, Metode Tugas dan Resitasi
- Metode Pembelajaran, Metode Simulasi
- Metode Pembelajaran, Metode Diskusi
- Metode Pembelajaran, Metode Demonstrasi
- Metode Pembelaran, Metode Ceramah
- Metode Pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar