Metode Jigsaw dalam 10 Langkah Mudah
Metode Jigsaw sangat mudah digunakan. Jika Anda seorang guru, cukup ikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Bagi siswa dalam 5 atau 6 siswa dalam kelompok jigsaw. Kelompok-kelompok harus beragam dalam hal gender, etnis, ras, dan kemampuan.
2. Menunjuk salah satu siswa dari setiap grup sebagai pemimpin. Awalnya, siswa ini harus menjadi murid paling dewasa di dalam kelompok.
3. Bagi pelajaran hari itu menjadi 5 - 6 segmen. Misalnya, jika Anda mempelajari sejarah untuk belajar tentang Eleanor Roosevelt, Anda mungkin membagi sebuah biografi singkat ke dalam 5 segmen yang berdiri sendiri di: (1) saat kecil, (2) Keluarganya hidup dengan Franklin dan anak-anak mereka, (3) Hidupnya setelah Franklin tertular polio, (4) Pekerjaannya di Gedung Putih sebagai First Lady, dan (5) Kehidupan dan bekerja setelah kematian Franklin.
4. Tugaskan setiap siswa untuk belajar satu segmen, memastikan siswa memiliki akses langsung hanya untuk segmen mereka sendiri.
5. Berikan waktu siswa untuk membaca di segmen mereka setidaknya dua kali dan menjadi ahli dibidangnya. Tidak perlu dihafal.
6. Membentuk kelompok ahli sementara, dengan memiliki satu siswa dari setiap grup jigsaw bergabung dengan siswa lain yang ditugaskan di segmen yang sama. Memberikan siswa waktu untuk mendiskusikan poin utama segmen mereka dan untuk berlatih presentasi saat kembali kekelompok jigsaw.
7. Bawa para siswa kembali ke kelompok jigsaw mereka.
8. Mintalah setiap siswa untuk presentasi setiap segmen ke grup. Mendorong orang lain dalam kelompok untuk mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi.
9. Bergiliran dari kelompok ke kelompok, mengamati proses. Jika kelompok mengalami kesulitan apapun (misalnya, anggota yang mendominasi atau mengganggu), membuat intervensi yang tepat. Akhirnya, yang terbaik bagi pemimpin kelompok untuk menangani tugas ini. Pemimpin dapat dilatih dengan membisikkan instruksi tentang bagaimana melakukan intervensi, sampai pemimpin mendapatkan pengganggu itu.
10. Pada akhir sesi, memberikan kuis pada materi sehingga siswa dengan cepat menyadari bahwa sesi ini bukan hanya menyenangkan dan permainan tetapi benar-benar dihitung.
Apa manfaat dari kelas jigsaw?
Pertama dan terpenting, ini merupakan cara yang sangat efisien untuk mempelajari materi. Tapi yang lebih penting, proses jigsaw mendorong mendengarkan, keterlibatan, dan empati dengan memberikan masing-masing anggota kelompok merupakan bagian yang penting untuk bermain dalam kegiatan akademik. Anggota grup harus bekerja sama sebagai sebuah tim untuk mencapai tujuan bersama; setiap orang tergantung pada yang lain. Siswa keseluruhan bisa berhasil sepenuhnya dengan bekerja sama dengan baik sebagai sebuah tim. Kerja sama "dengan desain" memfasilitasi interaksi antara semua siswa di kelas, memimpin mereka untuk setiap nilai lain sebagai kontributor untuk tugas bersama mereka.
Kelemahan Metode Jigsaw dan Metoda Jigsaw Kompetitif
Setiap metode pembelajaran pasti ada kelemahannya dan kelemahan itu bisa di minimalisir dengan mencari solusinya. Salah satu solusinya adalah dengan cara menggabungkan dua atau lebih metode pembelajaran sehingga suatu metode pembelajaran dapat mendekati sempurna dalam pelaksanaanya di kelas. Metode jigsaw mempunyai kelemahan seperti siswa lemah enggan untuk mengikuti metoda ini, siswa pintar terlalu dominan dan lain sebagainya. Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam buku ini jigsaw digabungkan dengan metode kompetisi yaitu jigswa kompetitif. Jigwas kompetitif dapat menutupi kelemahan dalam metode jigsaw sesungguhnya antara lain :
1. Siswa lemah enggan untuk mengikuti metoda ini untuk pertama kalinya
Dalam metode jigsaw setiap siswa dalam kelas akan belajar dan bersiap untuk presentasi ke kelompok jigsawnya. Hal ini merupakan hal yang menakutkan bagi siswa lemah untuk dapat presentasi di depan siswa pintar. Dikarenakan hal itu maka kadang siswa lemah membuat gaduh atau berbuat sesuatu yang menarik perhatian siswa lainnya agar kelas jigsaw gagal.
Untuk mengatasi hal tersebut setiap siswa diminta pungutan untuk reward. Reward tersebut diberikan untuk siswa yang menang dalam kompetisi kelas jigsaw sehingga siswa yang lemah akan berusaha untuk mendapatkan reward tersebut karena dia merasa telah mengeluarkan pungutan tadi.
2. Siswa pintar terlalu dominan
Kebanyakan siswa pintar akan mengejek siswa lemah saat presentasi, sehingga siswa lemah akan merasa terlecehkan dan kelas jigsawpun gagal karena siswa lemah kadang tidak mau presentasi.
Keadaan itu hanya terjadi saat kelas jigsaw pertama kali sampai ketiga kalinya. Karena dalam kelas jigsaw semuanya berperan penting dalam memahami materi pelajaran sehingga siswa lemahpun lama-kelamaan akan merasa dibutuhkan oleh siswa pintar dan hasilnya kelas jigsawpun berjalan dengan baik. Dalam metode jigsaw kompetitif siswa pintar tidak akan mengejek siswa lemah karena penilaian untuk reward dilakukan melalui polling dari semua siswa. Jika siswa pintar mengejek siswa lemah maka si siswa lemah tidak akan memilih siswa pintar yang mengejek tadi dalam polling sehingga siswa pintar merasa membutuhkan siswa lemah dalam pemilihan pemenang kompetisi jigsaw.
3. Kelompok diskusi salah persepsi dalam memahami materi
Sebelum ke kelompok jigsaw siswa terlebih dahulu diskusi dengan kelompoknya guna mempersiapkan materi, mamahami dan persiapan presentasi. Dalam diskusi tersebut kadang terjadi salah persepsi terhadap materi yang akan dipresentasikan. Hal ini fatal, karena seluruh kelas akan salah persepsi juga kecuali dalam kelompok jigsaw terdapat pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh presentator karena persepsinya salah.
Untuk mengatasi hal tersebut kelompok diskusi harus mendiskusikan dulu dengan guru pembimbing tetang hasil diskuis serta guru pembimbing harus akktif mengelilingi kelompok diskusi sehingga kesalahan dari hasil diskusi dapat diminimalkan. Cara yang kedua adalah kelompok diskusi dibebaskan mencari informasi dari manasaja bahkan diperbolehkan keluar kelas dengan membatasi waktu untuk mencari informasi.Artikel Terkait :
- Metode Inkuiri Kompetitif 6
- Metode Inkuiri Kompetitif 5
- Metode Inkuiri Kompetitif 4
- Metode Inkuiri Kompetitif 3
- Metode Inkuiri Kompetitif 2
- Metode Inkuiri Kompetitif 1
- Inovasi Metode Pembelajaran, Jigsaw Kompetitif 3
- Inovasi Metode Pembelajaran, Jigsaw Kompetitif 2
- Inovasi Metode Pembelajaran, Jigsaw Kompetitif 1
- Metode Examples Non Examples dan Kuantum
- Metode Jigsaw dan TGT
- Metode Debat dan Picture and Picture
- Kooperatif Learning
- Metode Problem Possing
- Metode CTL dan Learning Cycle
- Startegi Inkuiri
- Metode karya wisata, ekspositori
- Metode kerja kelompok, problem solving, drill
- Latihan UAS Gasal Indonesia kelas 7 SMP
- Modul SMP, Cerita Anak
- Modul SMP, Tema Dongeng
- Modul SMP, Surat Pribadi
- Modul SMP, Membaca Cepat
- Modul SMP, Mendengarkan Teks Berita
- Modul SMP, Teknik Menceritakan Kembali
- Modul SMP, Latihan Soal Bahasa Indonesia kelas 7
- Modul SMP, Teknik Bercerita
- Modul SMP, Dongeng
- Modul SMP, Buku Harian
- Modul SMP, Memindai Kamus
- Modul SMP, Sinonim dan Antonim
- Modul SMP, Mendengarkan Berita
- Metode Pembelajaran, Metode Tanya Jawab
- Metode Pembelajaran, Metode Tugas dan Resitasi
- Metode Pembelajaran, Metode Simulasi
- Metode Pembelajaran, Metode Diskusi
- Metode Pembelajaran, Metode Demonstrasi
- Metode Pembelaran, Metode Ceramah
- Metode Pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar