Minggu, 07 November 2021

Teori-Teori Pendidikan

Teori-Teori Pendidikan

1. Behaviorisme

Aliran behaviorisme berpendapat bahwa semua perilaku dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lingkungan, bukan oleh kekuatan internal.  Behaviorisme berfokus pada perilaku yang dapat diamati (Sudarwan Damin, 2010:80).

Hampir sama dengan aliran empirisme. Pandangan filosofis behaviorisme adalah nature of human being (manusia tumbuh secara alami). Latar belakang yang mendasari pernyataan tersebut apabila kita pikirkan, memiliki implikasi yang jauh dan dalam, yakni “bagaimana kita tahu yang kita tahu”. Menurut paham ini, pengetahuan pada dasarnya diperoleh dari pengalaman (M. Sukardjo & Ukim Komarudin, 2012: 34).

Behaviorisme menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi diri pada studi tentang perilaku yang nyata. Dengan demikian, Behaviorisme tidak setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen seperti yang dipercayai oleh strukturalisme. Hal ini berarti  behaviorisme melangkah lebih jauh dari fungsionalisme yang masih mengakui adanya jiwa dan masih memfokuskan diri pada proses-proses mental.

2. Kognitivisme

Aliran ini mempunyai pengaruh terhadap praktik belajar yang dilaksanakan di sekolah adalah aliran psikologi kognitif. Aliran ini telah memberikan kontribusi terhadap penggunaan unsur kognitif atau mental dalam proses belajar. Berbeda dengan pandangan aliran behavioristik yang memandang belajar sebagai kegiatan yang bersifat mekanistik antara stimulus dan respon, aliran kognitif memandang kegiatan belajar bukanlah sekedar stimulus dan respon yang bersifat mekanistik, tetapi lebih dari itu, kegiatan belajar juga melibatkan kegiatan mental yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar. Oleh karena itu, menurut aliran kognitif, belajar adalah sebuah proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat, dan menggunakan pengetahuan. Sehingga perilaku yang tampak pada manusia tidak dapat diukur dan diamati tanpa melibatkan proses mental seperti motivasi, kesengajaan, keyakinan, dan lain sebagainya (Baharuddin & Esa Nur Wahyuni, 2007: 88).

Teori kognitif berusaha menjelaskan, dalam belajar bagaimana orang-orang berpikir, bagaimana belajar terjadi dan menjelaskan secara alami kegiatan mental internal dalam diri kita. Aliran ini lebih mementingkan “proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri”. Karena belajar melibatkan proses berpikir yang kompleks (M. Sukardjo & Ukim Komarudin, 2012: 50).

Menurut perspektif psikologi kognitif, belajar pada asasnya adalah peristiwa mental, bukan peristiwa behavioral (yang bersifat jasmaniah) meskipun hal-hal yang bersifat behavioral tampak lebih nyata dalam hampir setiap peristiwa belajar siswa. Secara lahiriah, seorang anak yang sedang belajar membaca dan menulis, misalnya, tentu menggunakan perangkat jasmaniah (dalam hal ini mulut dan tangan) untuk mengucapkan kata dan menggoreskan pena. Akan tetapi, perilaku mengucapkan kata-kata dan menggoreskan pena yang dilakukan anak tersebut bukan semata-mata respons atas stimulus (rangsangan) yang ada, melainkan yang lebih penting karena dorongan mental yang diatur oleh otaknya (Muhibbin Syah, 1999: 111). 

Pandangan kognitivisme ini membawa kepada sebuah pemahaman bahwa pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh seseorang, melainkan melalui tindakan, yakni belajar.  Bahkan, perkembangan kognitif anak, bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Selain itu, proses pembelajaran juga sangat berkaitan erat dengan pembentukan dan penggunaan kemampuan berpikir. Peserta didik akan lebih mudah mencerna konsep dan ilmu pengetahuan apabila di dalam dirinya sudah ada struktur dan strata intelektual, sehingga ketika ia berhadapan dengan bahan atau materi pembelajaran, ia mudah menempatkan, merangkai dan menyusun alur logis, menguraikan dan mengobjeksinya.

3. Konstruktivisme

Konstruktivisme berasal dari seorang epitemolog dari Italia, yaitu Giambastissta Vico mengungkapkan, “Tuhan adalah pencipta alam semesta, dan manusia adalah tuan dari ciptaan” (M. Sukardjo & Ukim Komarudin, 2012: 54). Konstruktivisme merupakan aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi kita sendiri. Pandangan konstruktivis dalam pembelajaran mengatakan bahwa anak-anak diberi kesempatan agar menggunakan strateginya sendiri dalam belajar secara sadar, sedangkan  guru yang membimbing siswa ke tingkat pengetahuan yang lebih tinggi .

Menurut teori ini,  bahwa siswa memperoleh pengetahuan karena keaktifan siswa itu sendiri. Konsep pembelajaran menurut  teori konstruktivisme adalah suatu proses pembelajaran yang mengondisikan siswa untuk melakukan proses aktif membangun konsep baru, pengertian baru, dan pengetahuan baru berdasarkan data (M. Sukardjo & Ukim Komarudin, 2012: 56).

Tanggung jawab seorang guru adalah menyediakan dan memberikan kesempatan sebanyak mungkin untuk belajar secara aktif dimana peran siswa bisa menciptakan, membangun, mendiskusikan/ membandingkan, bekerjasama, dan melakukan eksplorasi eksperimentasi. Untuk mencapai hal tersebut maka siswa harus didorong dan distimulasi untuk belajar bagi dirinya sendiri. Dengan demikian tugasnya guru adalah disamping sebagai pemberi informasi, ia juga bertindak sebagai pemberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi serta menjamin bahwa siswa menerima tanggung jawab bagi belajarnya sendiri melalui pengembangan rasa dan antusias.

Kecenderungan pola pengajaran yang dilakukan tidak lagi berorientasi pada bagaimana siswa belajar dan berfikir tetapi lebih cenderung bagaimana guru mengajar di depan kelas. Guru perlu menawarkan berbagai aktvitas belajar di dalam kelas selama proses belajar berlangsung. Tugas guru hanyalah mengamati atau mengobservasi, menilai, dan menunjukkan hal-hal yang perlu dilakukan siswa.

Berbeda dengan behaviorisme dan konstruktivisme yang memfokuskan pada proses pembelajaran bukannya pada perilaku belajar. Para siswa menciptakan atau membentuk pengetahuan mereka sendiri melalui tingkatan atau interaksi dengan dunia. Pendekatan konstruktivis sosial juga memepertimbangkan konteks sosial yang didalamnya pembelajaran muncul dan menekankan pentingnya interaksi sosial dan negosiasi dalam pembelajaran. 

Bagi kaum konstruktivis, belajar adalah proses mengkonstruksi pengetahuan. Proses konstruksi itu dilakukan secara pribadi dan sosial. Proses ini adalah proses aktif, sedangkan mengajar bukanlah memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Mengajar berarti partisipasi dengan siswa dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, dan bersikap kritis. Jadi mengajar adalah suatu bentuk belajar sendiri. Bagi aliran konstruktivisme, guru tidak lagi menduduki tempat sebagai pemberi ilmu. Tidak lagi sebagai satu-satunya sumber belajar. Namun guru lebih diposisikan sebagai fasiltator yang memfasilitasi siswa untuk dapat belajar dan mengkonstruksi pengetahuannya sendiri . Aliran ini lebih menekankan bagaimana siswa belajar bukan bagaimana guru mengajar.

4. Humanisme

Teori ini pada dasarnya memiliki tujuan belajar memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pembelajar telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri dan si pembelajar dalam proses belajar mampu mencapai aktualisasi diri (M. Sukardjo & Ukim Komarudin, 2012:56).

Aliran humanistik memandang bahwa belajar bukan sekadar pengembangan kualitas kognitif saja, karena pendekatan humanistik dalam pembelajaran menekankan pentingnya emosi atau perasaan, komunikasi yang terbuka, dan nilai-nilai yang dimiliki setiap siswa. Pendidikan humanistik memandang proses belajar bukan hanya sebagai sarana transformasi pengetahuan saja, tetapi lebih dari itu, proses belajar merupakan bagian dari mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan ( Baharuddin & Esa Nur Wahyuni, 2007:142-143).  Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.

Pendidikan humanistik berusaha mengembangkan individu secara keseluruhan melalui pembelajaran nyata. Pengembangan aspek emosional, sosial, mental, dan keterampilan dalam berkarier menjadi fokus dalam model pendidikan humanistik. Mendorong peningkatan kualitas diri manusia melalui penghargaannya terhadap potensi-potensi positif yang ada pada setiap insan. Seiring dengan perubahan dan tuntutan zaman, proses pendidikan pun senantiasa berubah. Teori ini cocok untuk diterapkan pada materi yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap dan analisis terhadap fenomena sosial. Tokoh-tokoh utama dari pendidikan humanistik, antara lain adalah Abraham Maslow, Carl Rogers, dan Arthur W. Combs.

Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). 

Maslow berpendapat, bahwa manusia memiliki hierarki kebutuhan yang dimulai dari Kebutuhan jasmaniah yang paling asasi sampai dengan kebutuhan tertinggi yakni kebutuhan estetis. Diantaranya: 1) Kebutuhan jasmaniah seperti makan, minum, tidur dan sex menuntut sekali untuk dipuaskan. Apabila kebutuhan ini terpuaskan, maka munculah 2) Kebutuhan keamanan seperti kebutuhan kesehatan dan kebutuhan terhindar dari bahaya dan bencana. Berikutnya adalah 3) Kebutuhan untuk memiliki dan cinta kasih, seperti dorongan untuk memiliki kawan dan berkeluarga, kebutuhan untuk menjadi anggota kelompok, dan sebagainya. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan ini dapat mendorong seseorang berbuat lain untuk memperoleh pengakuan dan perhatian, misalnya dia menggunakan prestasi sebagai pengganti cinta kasih. Berikutnya adalah 4) Kebutuhan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihargai, dihormati, dan dipercaya oleh orang lain.

Apabila seseorang telah dapat memenuhi semua kebutuhan yang tingkatannya lebih rendah tadi, maka motivasi lalu diarahkan kepada terpenuhinya 5) Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu mengoptimalkan kemampuan diri untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Untuk mengembangkan potensi atau bakat dan kecenderungan tertentu. Bagaimana cara aktualisasi diri ini tampil, tidaklah sama pada setiap orang. Sesudah kebutuhan ini, muncul 6) Kebutuhan untuk tahu dan mengerti, yakni dorongan untuk mencari tahu, memperoleh ilmu dan pemahaman. Sesudahnya, Maslow berpendapat adanya 7) Kebutuhan estetis, yakni dorongan keindahan, dalam arti kebutuhan akan keteraturan, kesimetrisan dan kelengkapan.

Sementara itu, Carl Rogers adalah seorang psikolog humanistik yang membedakan dua tipe belajar, yaitu kognitif (kebermaknaan) dan experiental (pengalaman atau signifikan). Menurutnya, yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu:

Menjadi manusia artinya memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar, sehingga siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern, berarti belajar tentang proses (M. Sukardjo & Ukim Komarudin, 2012: 61).

Sementara itu, tokoh humanistik lainnya Arthur W. Combs menyatakan, apabila kita ingin memahami perilaku orang, kita harus mencoba memahami dunia persepsi itu. Apabila kita ingin mengubah perilaku seseorang, kita harus berusaha mengubah keyakinan atau pandangan orang itu.  Combs berpandangan bahwa perilaku buruk itu sesungguhnya tak lain hanyalah dari tidak kemauan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya.

Untuk mengerti tingkah laku manusia, yang penting adalah mengerti bagaimana dunia ini dilihat dari sudut pandangnya. pernyataan ini adalah salah satu dari pandangan humanistik mengenai perasaan, persepsi, kepercayaan, dan tujuan tingkah laku dari dalam (inner) yang membuat orang berbeda dari orang lain. Untuk mengerti orang lain, yang penting adalah melihat dunia sebagai yang ia lihat, dan untuk menentukan bagaimana orang berpikir, merasa tentang dia atau tentang dunianya. Combs menyatakan bahwa tingkah laku menyimpang adalah “akibat yang tidak ingin dilakukan, tapi dia tahu bahwa dia harus melakukan”. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

 

 

 

 

 

 Bimbel Aqila Magelang

Bimbel Aqila Magelang

Offline di Magelang
Online di Indonesia

Tanjunganom Banjarnegoro Mertoyudan Magelang
WhatsApp 085640451319
Daftar Video dan Modul Belajar Lainnya bisa di download di Aplikasi Klik Disini
Daftar Harga Les di Bimbel Aqila Magelang
 

Bimbel SD 8 Sesi


  • Privat di Bimbel - Rp 240K
  • Privat di Rumah - Rp 280K
  • Private Online - Rp 280K
  • Kelompok di Bimbel - Rp 100K 

 

Bimbel SMP 8 sesi


  • Privat di Bimbel - Rp 280K
  • Privat di Rumah - Rp 320K
  • Privat Online - Rp 280K
  • Kelompok di Bimbel - Rp 115K 

 

Bimbel SMA 8 Sesi


  • Privat di Bimbel - Rp 400K
  • Privat di Rumah - Rp 400K
  • Privat Online - Rp 400K
 
SBMPTN - UTBK - Saintek - 17 Sesi
Privat di Bimbel / Online - Rp 1.360K


SBMPTN - UTBK - Soshum - 12 Sesi
Privat di Bimbel / Online - Rp 1.200K

Privat Mengaji
  • di Bimbel Rp 20K/45 menit
  • di Rumah Rp 35K/45 menit
 
Pendaftaran - Rp 50K
WhatsApp 085640451319

 

 
 
 

Aplikasi Absen Bimbel

Aplikasi Android Absensi sederhana untuk Les di Bimbel maupun Privat di rumah dilengkapi Notifikasi dalam bentuk WhatsApp ke Ortu.
Absen dilakukan oleh Tutor dengan memilih Siswa, lalu bisa ditambahkan keterangan baik Nilai Proses, Materi atau repot apa yang terjadi selama les.
 
Fungsi
  • Rekap Bulanan Absen per Tutor bisa digunakan sebagai acuan penggajian
  • Rekap Absen per Siswa bisa digunakan sebagai acuan pembayaran
  • Rekap Absen Harian
  • Notifikasi dalam bentuk WhatsApp ke Ortu dan Siswa lengkap dengan Keterangan seperti Nilai Proses atau Materi yang di input oleh tutor saat Absen.
  • Eksport data Absen per Siswa atau Tutor dalam bentuk Text lebih mudah tanpa harus buka di excel.
Digunakan untuk
  • Bimbel yang membutuhkan Rekapitulasi Absen untuk melengkapi kegiatan Les.
  • Bimbel yang belum memiliki Komputer dan Wifi karena semua kegiatan cukup dilakukan dengan HP.
Kelemahan
  • Hanya tersedia di HP Android
  • Belum bisa Import data secara langsung, Untuk itu Kami bisa bantu Import apabila lebih dari 30 siswa. Gratis untuk sekali Import yaa.., Selanjutnya ada Biaya 50 ribu per sekali Import. Syarat! sudah dalam bentuk excel file kirimkan melalui WhatsApp.
 
Contoh Aplikasi Download dan Install 
 
Mencoba Login jadi Admin
  • Nomor HP Bimbel 012345678910
  • Nomor HP 012345678910
  • Password 12345
 
Login Jadi Tutor
Untuk mencoba menjadi Tutor silahkan input data Tutor dengan Data diri Anda Sendiri dan silahkan login dengan HP lain.
Untuk mencoba jadi siswa silahkan input data siswa dengan Nomor HP lain (Siswa Tidak perlu Install).
 
Video Penjelasan Klik Disini
 

Ada 2 Paket Pembelian yang bisa dipilih

 
Paket Ekonomis, 
 
  • Rp 100 ribu 
  • Sudah termasuk Kuota 3000 Notifikasi WA
  • Selanjutnya Rp 20 per Notifikasi WA
  • memakai Aplikasi yang sudah ada.
 
Aplikasi Server WhatsApp Mandiri,
 
  • Harga 3 jt
  • Sudah termasuk Kuota 20.000 Notifikasi WA
  • Sudah termasuk HP untuk Server (Harga HP sekitar 1,3 jt an)
  • Selanjutnya Rp 10 per Notifikasi WA untuk biaya database.
  • Dengan adanya server WhatsApp sendiri, Chat WA Masuk bisa terpantau di Komputer.
  • lama pembuatan 15 s.d. 30 hari.
  • Syarat menyediakan HP Android os.7.+ yang akan hidup 24 jam online di lokasi Anda sendiri yang bertugas menerima data dan mengirim dalam bentuk WhatsApp.
  • Video Penjelasan Server WA Klik Disini
 
Asumsi Biaya Notifikasi
  • Untuk Bimbel 50 siswa biaya Notif WA Bulanan sekitar Rp 12 ribuan. 
 
WhatsApp 081391005464
 
 
 
  

Aplikasi Bimbel

 
Fungsi Utama
  • Database Siswa dan Tutor.
  • Pencatatan Kehadiran, Pembayaran, Jadwal dan Nilai.
  • Admin buka dalam bentuk Website, Untuk Siswa dan Tutor buka di Aplikasi Android.
  • Pencarian Cepat Status Siswa (Menunggak Bayar dan Hadir Terakhir Kapan).
  • Absen Siswa dilakukan di HP Tutor (Login), dan akan dikirimkan Notif ke Ortu bahwa siswa telah hadir, begitu pula dengan Pembayaran dan Nilai.
  • Broadcast Info seperti Jadwal, Tidak masuk Les dll.
 
Ada 2 Paket yg bisa dipilih 
  • Aplikasi Go Bimbel - Harga Rp 300 ribu
  • Aplikasi Android dengan Nama Bimbel Sendiri - Harga 1,3 juta - lama pembuatan 15 harian
 
Contoh Aplikasi Bimbel untuk Simulasi
Admin, Ketik contohadmin.aqilacourse.net dengan Google Chrome di Laptop
Nomor HP  1   Password 1
 
Siswa dan Tutor. buka di Aplikasi Androidnya Download dan Install
 
Biaya Berjalan
  • Biaya Tahunan Rp 100 ribu
  • Biaya Info Rp 20/kirim (Optional)
Video Penjelasan Penggunaan Klik Disini
 
Setelah Pembayaran
Anda akan mendapat Akun ke gobimbel.net dan  Aplikasi Android Go Bimbel
 
WhatsApp 081391005464
 
 
 
 

Aplikasi Admin Rental Mobil

 
Fungsi :
  • Booking Mobil oleh Admin / Agen
  • Data Mobil Keluar Hari ini
  • Pencarian Mobil yg Ready
  • Rekap Setoran Harian, Rekap Bulanan
  • Bisa dibuka di Banyak HP dgn Data yg Sama
 
Download Aplikasi Administrasi Rental Mobil - Klik Disini
  
Coba Login jadi Admin
  • HP Pemilik 012345678910
  • Nomor HP 012345678910
  • Password 12345
 
Harga
  • Memakai Aplikasi yg sudah ada Rp 400 rb akan mendapatkan Akun untuk Login Jumlah Mobil dan Agen tidak terbatas.
  • Aplikasi Sendiri dengan Nama Rental Sendiri Rp 2,5 juta (Lama pembuatan sekitar 15 hari)
  • Aplikasi Master bisa menjual lagi Akun di dalam Aplikasi Rp 7 juta (lama pembuatan sekitar 30 hari)
 
Info Lengkap - Klik Disini
WhatsApp 081391005464
 
 
 
 

Modul Bimbel Kurikulum Merdeka Download Gratis dalam bentuk PDF

Modul Bimbel Kurikulum Merdeka Download Gratis dalam bentuk PDF Tidak perlu basa-basi langsung klik aja link-link berikut, file ada di Googl...

Arsip Blog