Mengidentifikan unsur cerita (tokoh, tema, alur, latar dan amanat)
Mendengarkan Cerita Pendek Anak-anak
Cerita Pendek merupakan karya sastra yang ditulis untuk mengisahkan sebagian kecil dari pengalaman hidup seseorang yang disajikan secara singkat atau pendek. Cerpen ditulis kurang dari seribu kata dan biasanya hanya memusatkan pada satu tokoh dalam situasi tertentu.
Dengarkan cerpen yang dibacakan guru di bawah ini !
Menebus Kesalahan
Di lapangan desa telah banyak anak berkumpul. Anung dan Irfan kakaknya bergabung dengan mereka. Suasana menjadi riuh seperti pasar. Semua membicarakan lomba membawa kelereng yang sebentar lagi dimulai.
Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan, karang taruna Desa Karangsari mengadakan berbagai lomba, salah satunya adalah lomba balap kelereng.
”Ayo semua minggir, lomba akan dimulai !” suara Kak Dion. Kentongan di tangannya dipukul bertalu-talu. Anak-anak tertawa lucu melihatnya, seraya bergegas bergerak ke tepi.
”Perlombaan dimulai dari anak laki-laki dulu !” kata Kak Dion. Kelompok pertama terdiri atas Anung, Irawa, Rofi, dan Haikal. Keempat anak berdiri siap berlaga. Setiap anak menaruh kelereng di sendok, pangkal sendok diselipkan di atara dua bibir. Lomba balap kelereng pun dimulai.
Anung berada di paling depan. Konsentrasinya patut dipuji. Langkahnya tenang, perlahan tetapi lebar-lebar. Kelereng di sendoknya tampak anteng, tak banyak bergerak. Di tepi lapangan, Irfan berteriak, ”Lari, Nung, lari Nung !” Mula-mula Anung tak terpengaruh, namun akhirnya ia mempercepat langkahnya setengah berlari. Akhirnya anung memenangkan lomba itu. Setelah diadu dengan pemenang kelompok lain yaitu Agus dan Firdaus, Anung pun menang dan menjadi juara. Hadiahnya dibawa pulang dengan bangga.
”Sendok yang kamu pakai tadi saya beri lem ... ha ...ha !” kata Irfan tertawa terbahak.
Jarang Anung tersirap. Ia betul-betul tak menduga. Sesampai di rumah. Ia langsung masuk kamar dan menagis.
Di sekolah, Anung pun berhasil memenangkan lomba yang sama mengalahkan lima belas lawannya. Sendok dan kelereng disediakan oleh Bapak Guru, jadi tidak ada lem. ”Mestinya Kakak menghargai karyaku.” katanya dalam hati.
Keesokan harinya Agus dan Firdaus bermain ke rumah Anung mengajaknya bermain bola. Anung memberikan empat buku untuk mereka berdua, hadiah dari lomba kemarin. Dilihat Irfan dari balik jendela.
”Mengapa buku-buku itu kamu berikan kepada mereka, Itu kan hakmu ?” kata Irfan lirih.
”Itu jika Kakak tidak memberi lem pada sendokku, kemenanganku batal, tidak sah ! kata Anung.
”Iya, Kakak yang salah !” kata Irfan menyesali perbuatannya.
”Sudahlah Kak, yang penting jangan diulangi !” kata Anung tersenyum.
”Irfan menepuk bahu adiknya, ”Kakak menghargai kemampuanmu, jika bertanding memang kita harus sportif. Anung lalu menghampiri Agus dan Firdaus dengan hati lega.
Jawablah pertanyaan di bawah ini !
1. Sebutkan tokoh-tokoh cerita di atas ?
2. Siapakah tokoh utama cerpen di atas ?
3. Di manakah latar tempat cerpen di atas ?
4. Mengapa Anung memberikan hadiahnya kepada Agus dan Firdaus ?
5. Bagaimana watak tokoh Anung ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar