Bimbel Magelang Aqila Course Tepatnya Dusun Tanjunganom Banjarnegoro Mertoyudan Magelang. Pusat Penjualan Modul Bimbel, SIstem bimbel seperti administrasi, blangko-blangko, SOP, Metode mengajar, Marketing, Manajemen tentor, Kartu Absen barcode untuk siswa, WA 081391005464
Modul bimbel, Modul bimbel SD, modul bimbel SMP, Modul Bimbel SMA, Modul Bimbel Matematika, Modul Bimbel IPA, Modul SD, Modul SMP, Modul SMA, Modul SBMPTN, Modul Inggris, Modul Bahasa Inggris, Materi Bimbel, Buku Bimbel, Modul Bimbel Word, modul utbk, modul snmptn,
Modul bimbel, Modul bimbel SD, modul bimbel SMP, Modul Bimbel SMA, Modul Bimbel Matematika, Modul Bimbel IPA,Modul SD, Modul SMP, Modul SMA, Modul SBMPTN, Modul Inggris, Modul Bahasa Inggris, Materi Bimbel, Buku Bimbel, Modul Bimbel Word, modul utbk, modul snmptn,
<FONT SIZE='2' COLOR='#8B4513' align = 'center' font = 'calibri'>
<b>Rp ".$harga1."</b></font>
<FONT SIZE='2' COLOR='#8B4513' align = 'center' font = 'calibri'>".$uraian."</font></td></tr>";
?>
</tr>
</table>
</div>
<?php
}
?>
</body>
</html>
Tugas
Tampilkan data pembeli dari insert data yang Anda buat pada tugas sebelumnya.
Tambahkan foto pembeli
Pada bab sebelumnya Anda telah belajar bagaimana konsep menyisipkan data atau record ke dalam tabel database MySQL. Sekarang kita lanjutkan ke konsep bagaimana menampilkan data yang ada di database MySQL dengan script PHP.
Konsep menampilkan data dengan script PHP ini adalah menggabungkan query SELECT di SQL yang dijalankan dalam script PHP.
Konsep dasar menampilkan data dengan script PHP ini adalah
1. Buat query SQL untuk menampilkan data (gunakan SELECT)
2. Jalankan query tersebut dengan menggunakan mysql_query() di PHP
3. Baca data hasil query tersebut dengan proses fetching. Gunakan perintah mysql_fetch_array() di PHP. Hasil dari mysql_fetch_array() ini adalah suatu nilai dalam bentuk array asosiatif dengan nama field tabel sebagai indeksnya.
4. Tampilkan data dari proses fetching sesuai nama field yang ada dalam array.
Langsung saja, dalam pembahasan bab ini akan saya berikan contohnya untuk menampilkan data semua peserta yang telah registrasi sesuai kasus yang diberikan pada sebelumnya. Sehingga dalam hal ini, struktur tabelnya sama dengan kasus yang dibahas pada sebelumnya.
Dalam contoh ini, kita akan mencoba menampilkan data peserta khususnya pada field Nama Peserta, Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Alamat, Tanggal Daftar, dan Tempat Lahir.
Langkah pertama, kita siapkan terlebih dahulu script untuk koneksi ke MySQL nya dan ke databasenya.
koneksi.php
<?php
mysql_connect("localhost", "root", "root");
mysql_select_db("contoh");
?>
Catatan: sesuaikan nama username, password dan nama database yang Anda gunakan.
Langkah kedua, kita bisa mulai membuat script untuk menampilkan datanya.
Dalam melakukan proses fetching data menggunakan mysql_fetch_array() dilakukan per baris data dari hasil query. Sehingga untuk memfetching semua data hasil query, kita gunakan looping WHILE.
Selama masih ada baris data hasil query yang bisa difetch, maka looping ini akan terus berjalan dan baru akan berhenti bila sudah tidak ada baris lagi yang bisa difetch (akhir dari baris data).
Setiap kali data difetch, selanjutnya langsung ditampilkan dengan echo.
Catatan:
Bila data hasil query SELECT hanya terdiri dari sebuah baris data, maka Anda tidak perlu menggunakan looping WHILE.
Array $data['namaPeserta'] digunakan untuk menampilkan data terkait dengan field
‘namaPeserta’ yang ada dalam tabel.
PENTING!!
Besar kecilnya huruf dalam indeks array harus sama dengan nama fieldnya. Jika tulisannya berbeda, maka data tidak akan muncul.
Hasil dari script view.php di atas adalah sebagai berikut
Buatlah Tabel data Pembeli dan Form data Pembeli sehingga Kita dapat mencatat data Pembeli.
Setelah Anda mengenal beberapa bentuk perintah SQL untuk memanipulasi atau mengolah data di MySQL, pada bab ini Anda akan diperkenalkan bagaimana menerapkan konsep tersebut yang terintegrasi dengan script PHP.
Pada bab ini terlebih dahulu akan diperkenalkan bagaimana konsep inserting data ke MySQL melalui PHP.
Koneksi PHP ke MySQL
Sebelum kita membahasnya lebih lanjut tentang inserting data, terlebih dahulu akan disinggung tentang bagaimana caranya melakukan koneksi dari PHP ke MySQL.
•Nama Host : nama komputer di mana MySQL nya berada, kalo berada di komputer itu sendiri maka nama hostnya: ‘localhost’, bisa juga diberi nomor IP dari komputernya.
•Nama User : nama user yang memiliki hak akses ke MySQL nya
•Password : password dari nama user yang punya hak akses ke MySQL
•Nama DB : nama database yang akan dipilih
Contoh:
Berikut ini adalah script untuk melakukan koneksi ke MySQL dengan nama host:
localhost, user : root, password: root, dan nama database: contoh
<?php
mysql_connect('localhost', 'root', 'root');
mysql_select_db('contoh');
?>
Sebaiknya script di atas kita simpan dalam file script tersendiri, misalkan koneksi.php.
Selanjutnya script tersebut kita includekan ke dalam script lain yang di dalamnya terdapat query-query SQL.
Menjalankan Query SQL di PHP
Setelah kita melakukan koneksi dari PHP ke MySQL, selanjutnya kita bisa menjalankan query melalui script PHP.
Untuk menjalankan query SQL di PHP, kita gunakan perintah mysql_query(query);
Contoh:
Berikut ini contoh script PHP untuk menjalankan query SQL untuk insert data ke tabel MySQL
<?php
include "koneksi.php";
$query = "INSERT INTO namaTabel(field1, field2) VALUES(value1, value2) ";
mysql_query($query);
?>
Selanjutnya akan dibahas bagaimana mengimplementasikan konsep inserting data ke MySQL melalui script PHP yang diintegrasikan dengan form input
Studi Kasus
Dalam studi kasus ini akan dicontohkan bagaimana cara membuat form registrasi yang di dalamnya terdapat beberapa jenis komponen input seperti textbox, radiobutton, combo box, checkbox dan textarea.
Form tersebut akan diterapkan dalam kasus registrasi peserta suatu seminar secara online.
Untuk keperluan tersebut terlebih dahulu kita buat tabelnya.
Nama Tabel : peserta
Field
Keterangan:
Field ‘informasi’ digunakan untuk menyimpan keterangan darimana peserta seminar mendapatkan informasi tentang seminar (dari surat kabar, televisi, atau dari teman).
Field ‘id’ diset bertipe data integer dan berupa auto increment. Maksud dari auto increment adalah secara otomatis akan muncul nomor urut begitu data baru dimasukkan ke dalam tabel.
Field dengan tipe data DATE, harus berformat YYYY-MM-DD (tahun-bulan-tgl)
Selanjutnya kita siapkan form untuk input data peserta seminarnya
Untuk membuat database baru dengan PhpMyAdmin, caranya adalah isikan nama database yang akan Anda buat ke dalam bagian kotak CREATE NEW DATABASE lalu klik tombol CREATE.
1. Isikan nama tabel di kotak CREATE NEW TABLE ON DATABASE … Dalam kasus ini masukkan ‘kategori_buku’
2. Masukkan jumlah field dari tabel yang akan dibuat pada NUMBER OF FIELDS Dalam kasus ini masukkan ‘2’
3. Klik GO
Setelah itu masukkan nama-nama field dan tipe datanya nya pada form yang muncul berikutnya
Tugas
Buatlah Tabel daftar Barang, Pembeli dan record transaksi.
Pada bab ini Anda akan diperkenalkan dengan SQL atau structured query languange.
SQL adalah suatu statement atau pernyataan atau perintah standart yang digunakan untuk keperluan administrasi database.
Ada banyak software database yang mendukung SQL ini. Software batabase ini disebut juga SQL based DBMS (Database Management System). Beberapa di antaranya adalah MySQL, Oracle, MS. Access, MS. SQL, SQL Server dll.
Bab pengenalan SQL ini diberikan karena mulai bab selanjutnya materi kursus terkait dengan penggunaan database, dalam hal ini software database yang digunakan adalah MySQL. Mengapa MySQL yang digunakan? Ya… karena MySQL adalah DBMS yang bersifat free alias gratis namun kehandalannya tidak kalah dengan DBMS yang tidak free.
Tentang Database
Database ibaratnya suatu wadah yang digunakan untuk menyimpan data. Supaya mudah diatur data-data itu disimpan dalam sebuah tabel.
Database ibaratnya seperti sebuah lemari kabinet. Dalam lemari kabinet terdapat beberapa laci yang di dalamnya terdapat beberapa dokumen file atau data. Laci inilah yang diumpamakan tabel dari database dan dokumen file atau data yang tersimpan dalam laci ibaratnya merupakan data atau record dari database. Bisa membayangkan ya? ☺
Di dalam sebuah database bisa terdapat lebih dari satu tabel.
Pada sebuah tabel, terdapat unsur yaitu kolom dan baris, seperti halnya tabel-tabel umum yang Anda kenal. Kolom pada database disebut juga field, dan barisnya disebut record.
Tentang PhpMyAdmin
Terkadang dalam mengatur atau pengadministrasian database sangatlah repot. Misalnya membuat database, membuat tabel, mengubah struktur tabel, menyimpan data ke database, mengedit data, menghapus data dsb.
Nah… khusus MySQL terdapat software khusus yang dapat dipergunakan untuk pengadministrasian database supaya mudah dilakukan. Software ini bernama PhpMyAdmin. Software ini merupakan web based software yang dijalankan melalui URL:
http://localhost/phpmyadmin
Apabila Anda menggunakan AppServ atau XAMPP maka ketika dipanggil URL di atas akan langsung masuk ke PhpMyAdmin.
Catatan:
Sebelum masuk ke PhpMyAdmin biasanya kita disuruh memasukkan username dan password. Username dan password ini sesuai dengan yang pernah kita masukkan sewaktu proses instalasi AppServ.
Membuat Database
Untuk membuat database baru dengan PhpMyAdmin, caranya adalah isikan nama database yang akan Anda buat ke dalam bagian kotak CREATE NEW DATABASE lalu klik tombol CREATE.
Sebagai contoh silakan Anda buat database dengan nama: ‘perpustakaan’
Tips: sebaiknya nama database jangan mengandung spasi.
Membuat Tabel
Setelah database dibuat, selanjutnya kita bisa membuat tabel. Untuk membuat tabel baru dalam database yang telah kita buat caranya ketikkan nama tabel yang akan dibuat pada bagian CREATE NEW TABLE ON DATABASE XXX. ‘XXX’ di sini merupakan nama databasenya.
Selain itu masukkan pula jumlah fieldnya. Oleh karena itu sebaiknya sebelum proses pembuatan tabel hendaknya Anda rancang terlebih dahulu nama-nama fieldnya sesuai yang dibutuhkan.
Dalam contoh ini andaikan kita akan membuat tabel ‘kategori_buku’
Tips:
seperti halnya membuat nama database, untuk nama tabel juga sebaiknya jangan gunakan spasi.
Untuk tabel ‘kategori_buku’ misalnya kita desain seperti di bawah ini:
Keterangan:
Dalam tabel ‘kategori buku’ terdapat 2 buah field yaitu ‘kode_kat’ dan ‘nama_kat’. Field ‘kode_kat’ nanti berisi kode kategori dari buku-buku yang tersimpan dalam perpustakaan dan ‘nama_kat’ merupakan penjelasan yang berisi nama kategori terkait dengan kode kategorinya. Misalnya kode kategori buku ‘X10’ itu merupakan kode kategori untuk buku tentang ‘MATEMATIKA’.
Varchar merupakan tipe data dari fieldnya. Tipe data ini harus dimiliki setiap field yang akan dibuat. Tipe data ini menentukan jenis atau sifat data yang akan disimpan dalam field tersebut. Terdapat beberapa tipe data yang bisa dipilih, yaitu
Varchar bila datanya berbentuk karakter (maks 255 karakter)
Int bila datanya berbentuk bilangan bulat
Float bila datanya berbentuk bilangan real
Text bila datanya berbentuk karakter (size nya lebih besar dari varchar)
Date bila datanya berbentuk tanggal (th-bln-tgl)
Time bila datanya berbentuk waktu (jam:menit:detik)
Blob bila datanya berupa file
Catatan:
Khusus untuk varchar harus diberikan lebar size yang diinginkan, misalnya suatu field
bertipe varchar(5). Maksud 5 di sini adalah banyak karakter yang bisa disimpan dalam
field tersebut adalah 5 buah.
PRIMARY KEY adalah fitur yang ada dalam DBMS yang dapat digunakan untuk menjamin
bahwa sebuah data itu tunggal. Dalam contoh di atas PRIMARY KEY diberikan pada field
‘Kode Kategori’. Tentu kita tahu bahwa suatu kode kategori buku itu bersifat tunggal
atau tidak boleh ada kode yang sama, seperti halnya kode karyawan atau kode
mahasiswa. Bila suatu field sudah dijadikan PRIMARY KEY maka tidak mungkin ada data
yang sama pada field tersebut. Apabila kita masukkan kode yang sama, maka akan
ditolak oleh sistem.
OK… setelah kita rancang tabelnya, kita bisa membuatnya. Berikut ini caranya:
1. Isikan nama tabel di kotak CREATE NEW TABLE ON DATABASE …
Dalam kasus ini masukkan ‘kategori_buku’
2. Masukkan jumlah field dari tabel yang akan dibuat pada NUMBER OF FIELDS Dalam kasus ini masukkan ‘2’
3. Klik GO
Setelah itu masukkan nama-nama field dan tipe datanya nya pada form yang muncul
Berikutnya
Sebagai latihan coba Anda buat lagi tabel ‘tabel_buku’ dengan field sebagai berikut
kode_buku varchar(10) PRIMARY KEY
judul_buku text
kode_kat varchar(5)
pengarang varchar(30)
penerbit varchar(30)
thn_terbit int
Tabel di atas dibuat dalam database ‘perpustakaan’. Dengan demikian terdapat 2 tabel dalam database ‘perpustakaan’.
Memasukkan Data/Record ke Tabel
Untuk memasukkan sebuah record ke tabel, perintah SQL nya adalah berikut ini
INSERT INTO nama_tabel (field1, field2, …) VALUES (data1, data2, ..);
Sebagai contoh misalkan kita akan memasukkan record kode kategori: ‘X001’ dan nama kategori: ‘MAJALAH’ ke tabel ‘kategori_buku’, maka perintahnya
INSERT INTO kategori_buku (kode_kat, nama_kat) VALUES (‘X001’, ‘MAJALAH’);
Catatan Penting:
Khusus field yang bertipe VARCHAR, TEXT, DATE, TIME, dan BLOB, value yang akan dimasukkan ke tabel harus diapit dengan tanda petik tunggal, misal ‘X001’. Namun untuk field bertipe data bilangan (INT, FLOAT) tanpa menggunakan tanda petik.
Dimanakah kita menuliskan perintah SQLnya? Ya… caranya adalah klik terlebih dahulu nama database yang kita gunakan pada kolom sebelah kiri dari PhpMyAdmin, dalam hal ini klik pada nama database ‘perpustakaan’
Lalu klik tombol SQL pada menu atas PhpMyAdmin
Kemudian tulis perintah SQL pada kotak ‘RUN SQL QUERY/QUERIES ON DATABASE …’
Selanjutnya klik GO.
Anda dapat menuliskan perintah atau query SQL lebih dari satu sekaligus.
Untuk melihat record yang telah tersimpan ke dalam tabel, caranya klik nama tabel yang
mau dilihat recordnya pada sisi kiri PhpMyAdmin
Lalu klik menu BROWSE pada bagian atas PhpMyAdmin
Selanjutnya akan muncul semua record yang telah disimpan pada tabel tersebut
Sebagai latihan coba masukkan record-record berikut ini ke dalam tabel masing-masing
menggunakan query SQL.
Tabel ‘kategori_buku’
Tabel ‘tabel_buku’
Mengedit Record
Apabila Anda ingin mengedit record, perintah SQL nya adalah:
Dalam hal ini WHERE merupakan syarat yang bersifat optional. Bila WHERE tidak diberikan, maka proses update data diberikan ke semua record.
Contoh:
Perintah SQL untuk mengedit tahun terbit buku berkode ‘B001’ menjadi 2010. UPDATE tabel_buku SET thn_terbit = 2010 WHERE kode_buku = ‘B001’;
Perintah SQL untuk mengedit tahun terbit buku berkode ‘B002’ menjadi 2004 sekaligus
mengedit kode kategorinya menjadi ‘X002’.
UPDATE tabel_buku SET thn_terbit = 2004, kode_kat = ‘X002’ WHERE kode_buku =
‘B002’;
Perintah SQL untuk mengubah judul buku yang diterbitkan oleh PT. A pada tahun 2003
menjadi ‘XXX’.
UPDATE tabel_buku
SET judul_buku = ‘XXX’
WHERE thn_terbit = 2003 AND penerbit = ‘PT. A’;
Catatan:
Selain operator logika AND, Anda juga bisa menggunakan OR sebagai operator logika
‘atau’.
Perintah SQL untuk mengubah nama penerbit menjadi PT. C dari semua buku yang
tahun terbitnya di atas 2004.
UPDATE tabel_buku
SET penerbit = ‘PT. C’
WHERE thn_terbit > 2004;
Catatan:
Untuk operator relasional, Anda bisa menggunakan tanda =, >, >=, <=, <> (tidak sama
dengan) Perintah SQL untuk mengubah tahun terbit buku menjadi 2005 semuanya
UPDATE tabel_buku SET thn_terbit = 2005;
Menghapus Record
Sebuah record atau beberapa record dapat dihapus dari tabel dengan perintah SQL
DELETE FROM nama_tabel [WHERE syarat];
Contoh:
Perintah SQL untuk menghapus data buku yang berkode ‘B001’
DELETE FROM tabel_buku WHERE kode_buku = ‘B001’;
Perintah SQL untuk menghapus data buku dari penerbit PT. A yang tahun terbitnya 2004
DELETE FROM tabel_buku WHERE penerbit = ‘PT. A’ AND thn_terbit = 2004;
Tentang SQL SELECT
Perintah SELECT digunakan untuk mencari data atau menampilkan data pada field-field tertentu. Sintaksnya adalah:
SELECT field1, field2, … FROM nama_tabel [WHERE syarat ] [ORDER BY field DESC|ASC];
Keterangan:
ORDER BY digunakan untuk mensorting hasil data yang ditampilkan berdasarkan field
tertentu baik secara DESCENDING atau ASCENDING.
Contoh:
Perintah SQL untuk menampilkan data (kode buku dan judul buku) dari buku yang
minimal terbit pada tahun 2003.
SELECT kode_buku, judul_buku
FROM tabel_buku
WHERE thn_terbit >= 2003;
Perintah SQL untuk menampilkan data (untuk semua field) dari buku yang diterbitkan
oleh PT. A
SELECT *
FROM tabel_buku
WHERE penerbit = ‘PT. A’;
Perintah SQL untuk menampilkan data (kode buku, judul buku, tahun terbit) yang diurutkan berdasarkan tahun terbit mulai dari yang paling terbaru sampai dengan terlama.
SELECT kode_buku, judul_buku, thn_terbit
FROM tabel_buku
ORDER BY thn_terbit DESC;
Perintah SQL untuk menampilkan data (kode buku, judul buku dan nama kategori buku)
dari buku yang diterbitkan oleh PT. A pada tahun 2003.
Untuk hal ini, kita harus bekerja di dalam 2 buah tabel sekaligus. Kode buku dan judul buku diperoleh dari tabel ‘tabel_buku’, sedangkan nama kategori diperoleh dari tabel ‘kategori_buku’.
Kedua tabel saling berhubungan karena masing-masing terdapat field bernama ‘kode kategori’ atau ‘kode_kat’.
Dalam suatu pengaturan organisasi, biasanya perlu dibentuk semacam bagian-bagian kerja atau divisi yang spesifik kerjanya. Sebagai contoh misalkan dalam suatu organisasi ada divisi humas yang tugasnya spesifik mengurusi masalah kehumasan, divisi HRD yang khusus menangani masalah SDM dan pengembangannya, serta divisi-divisi yang lain.
Mengapa dalam pengaturan organisasi perlu dibentuk divisi atau suborganisasi yang lebih kecil dalam kinerjanya? Ya… tujuannya adalah efisiensi kerja. Dalam hal ini, seorang ketua atau manajer pastilah akan repot bila semua kegiatan harus dibebankan kepadanya. Selain itu apabila dilihat dari efektifitas, jelas akan efektif karena dengan dibentuknya suborganisasi maka seorang ketua organisasi lebih mudah memberikan komando. Sebagai contoh misalkan ketika sang ketua butuh informasi tentang kehumasan, maka dia tinggal menyuruh divisi humas untuk bekerja dan memberikan informasi. Informasi tersebut nantinya akan digunakan sang ketua untuk menentukan kebijakan organisasi dalam proses selanjutnya.
Nah.. mengadopsi hal di atas, konsep pembentukan suborganisasi ini juga bisa diterapkan ke dalam suatu script atau program. Dalam hal ini, sebuah program ibaratnya sebuah organisasi besar. Sedangkan Anda (programmer) sebagai ketua organisasinya. Dengan dibuatnya suatu subprogram yang memiliki tugas atau kerja yang spesifik maka dapat membawa ke efisiensi dan efektifitas kerja dari program atau script tersebut. Sekaligus, Anda pun akan lebih mudah dalam mengatur proses programnya.
Perhatikan contoh script berikut ini yang digunakan untuk menghitung operasi
Dalam PHP sebenarnya terdapat perintah untuk menghitung pangkat bilangan. Namun di sini diasumsikan kita tidak menggunakan perintah tersebut melainkan harus= membuat program sendiri.
Untuk menghitung n pangkat m, kita bisa menggunakan program berikut ini
$hasil = 1;
for ($i = 1; $i <= m; $i++)
{
$hasil = $hasil * n;
}
Konsep program di atas didasarkan pada ide nm = n x n x n x … x n (sejumlah m kali perkalian)
Nah… bila program di atas kita terapkan ke dalam kasus yang kita hadapi maka script atau program PHP akan menjadi seperti ini:
<?php
// menghitung 3 pangkat 4
$hasil_a = 1;
for ($i = 1; $i <= 4; $i++)
{
$hasil_a = $hasil_a * 3;
}
// menghitung 10 pangkat 3
$hasil_b = 1;
for ($i = 1; $i <= 3; $i++)
{
$hasil_b = $hasil_b * 10;
}
// menghitung 4 pangkat 5
$hasil_c = 1;
for ($i = 1; $i <= 5; $i++)
{
$hasil_c = $hasil_c * 4;
}
// hitung hasil terakhir
$hasil = $hasil_a * $hasil_b / $hasil_c;
echo $hasil;
?>
Wah… ternyata panjang juga ya. Bila kita perhatikan bahwa dalam script di atas ada beberapa pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang yaitu ‘menghitung pangkat’.
Nah… mungkin untuk keperluan efisiensi dan efektifitas, bagaimana seandainya kita buat ‘Divisi Perpangkatan‘ dalam program yang tugasnya khusus menghitung pangkat bilangan ☺
Dengan kehadiran divisi tersebut, kita dapat dengan cepat menghitung pangkat bilangan karena urusan memangkatkan bilangan kita serahkan ke divisi tersebut. Dalam programming, divisi ini kita namakan function atau subprogram.
OK… sejenak kita tinggalkan kasus di atas. Sekarang kita lanjutkan dahulu tentang bagaimana membuat function.
Secara umum, bentuk function adalah seperti di bawah ini
function nama_function(parameter)
{
..
..
return variabel;
}
Keterangan:
Setiap function pasti dan harus memiliki nama function. Nama function ini nantinya akan dipanggil oleh program utama bila akan digunakan. Parameter di sini sifatnya optional (boleh ada, boleh tidak). Parameter ini ibaratnya input yang akan diolah oleh function.
Sedangkan return variabel merupakan perintah untuk memberikan hasil setelah dikerjakan oleh function. Dalam hal ini perintah return variabel ini juga bersifat optional (boleh ada, boleh tidak).
Kapan return variabel ini digunakan? Dan kapan tidak perlu digunakan? return variabel ini perlu digunakan bila hasil dari pengolahan function ini akan digunakan untuk proses yang lain dalam program. Sedangkan bila hasil dari function tidak akan digunakan oleh program, maka tidak perlu diberikan perintah ini.
Contoh:
<?php
function jumlah($a, $b)
{
$c = $a + $b;
return $c;
}
echo "Hasil penjumlahannya = ".jumlah(3, 5);
?>
Script di atas menunjukkan penggunaan function untuk menjumlahkan dua buah bilangan. Apabila dikembangkan lagi untuk kasus menghitung (3 + 5) ditambah (7 + 6), maka scriptnya dapat berbentuk seperti di bawah ini
<?php
function jumlah($a, $b)
{
$c = $a + $b;
return $c;
}
$hasil = jumlah(3, 5) + jumlah(7, 6);
echo "Hasil penjumlahannya = ". $hasil;
?>
Atau
<?php
function jumlah($a, $b)
{
$c = $a + $b;
return $c;
}
$hasil = jumlah(jumlah(3, 5), jumlah(7, 6));
echo "Hasil penjumlahannya = ". $jumlah;
?>
Sedangkan berikut ini contoh function yang tidak perlu menggunakan return. Script
berikut ini hanya sekedar menampilkan suatu string melalui sebuah function.
<?php
function tulis($x)
{
echo "Anda menampilkan ". $x . "<br>";
}
tulis("Hello World..");
tulis("Apa kabar?");
?>
Nah… kembali lagi ke kasus semula, yaitu mencari hasil dari
3_10_
4_
Maka kita bisa membuat script yang lebih sederhana daripada sebelumnya
Anda juga bisa membuat beberapa function dalam file tersendiri, semacam daftar function. Selanjutnya setiap kali butuh suatu function dalam daftar tersebut, cukup meng-include-kan saja nama file nya, lalu panggil nama functionnya. Trik ini sering digunakan oleh para programmer handal dalam membuat aplikasi. Berikut ini
Sebuah function dapat kita create sendiri seperti halnya di atas, namun dapat pula kita
langsung gunakan karena sudah disediakan oleh PHP. Function yang sudah disediakan
oleh PHP ini selanjutnya disebut built in functions.
Berikut ini beberapa built in functions yang sudah ada dalam PHP berdasarkan kategori
penggunaannya.
Mathematics Built in Functions
abs()
Untuk menghitung nilai mutlak atau absolute
Contoh:
<?php
$bil = -10;
echo abs($bil); // menghasilkan 10
?>
ceil()
Untuk membulatkan ke atas suatu bilangan real
Contoh:
<?php
$bil = 19.1;
echo ceil($bil); // menghasilkan 20
?>
floor()
Untuk membulatkan ke bawah suatu bilangan real
Contoh:
<?php
$bil = 19.5;
echo floor($bil); // menghasilkan 19
?>
max()
Mencari nilai terbesar dari suatu data bertipe array
Contoh:
<?php
$data = array(19, 23, 11, 45);
$max = max($data);
echo "Nilai max = ".$max; // menghasilkan 45
?>
min()
Mencari nilai minimum dari suatu data bertipe array
mt_rand(x, y)
Untuk menghasilkan bilangan bulat random antara x s/d y.
Contoh:
<?php
$random = mt_rand(4, 10); // menghasilkan bilangan random antara 4 s/d 10
echo $random;
?>
pow(x, y)
Digunakan untuk mencari hasil x pangkat y.
Contoh:
<?php
$hasil = pow(4, -5); // menghitung 4 pangkat -5
echo $hasil;
?>
round()
Membulatkan bilangan real ke bawah bila desimal di belakang komanya kurang dari 0.5,
dan membulatkan ke atas bila desimal di belakang komanya lebih dari atau sama
dengan 0.5.
Contoh:
<?php
echo round(10.23); // menghasilkan 10
echo round(10.6); // menghasilkan 11
echo round(-10.2); // menghasilkan -10
?>
Array Built in Functions
Berikut ini beberapa function yang bisa digunakan untuk mengolah data berbentuk array
array_multisort()
Digunakan untuk mensorting beberapa array terkait sekaligus. Bisa juga digunakan untuk mensorting dalam sebuah array saja. Sintaks dari penggunaan array_multisort() adalah array_multisort(x, metode, a, b, c, …);
dengan ‘x’ adalah array yang digunakan sebagai acuan dalam sorting, ‘metode’ adalah metode yang digunakan sorting (ascending atau descending), dan a, b, c,… adalah array lain yang ikut disorting.
Contoh:
Script berikut ini akan mengurutkan data mahasiswa (NIM dan NAMA) berdasarkan NIM dari 2 buah array yang bersesuaian secara ascending.
Tidak ada function untuk membalik dari hasil md() ke string asli.
number_format()
Memformat angka dengan mengelompokkan berdasarkan ribuan.
Contoh:
Berikut ini contoh script untuk menyajikan angka Rp. 1002372 menjadi bentuk Rp.
1.002.372,-
<?php
$harga = 1002372;
$formatted = number_format($harga, 0, "", ".");
echo "Harganya Rp. ".$formatted. ",-";
?>
Keterangan:
Parameter pertama dari number_format() menunjukkan bilangan yang akan diformat,
parameter kedua menunjukkan jumlah digit desimal di belakang koma, parameter
ketiga menunjukkan tanda pemisah untuk digit desimal di belakang koma, dan
parameter keempat menunjukkan tanda pemisah untuk ribuan.
Contoh:
Berikut ini contoh script untuk menyajikan bilangan real 123456789.111111 menjadi
bentuk 123.456.789,111 (tanda pemisah desimal menggunakan koma, jumlah digit
desimal sebanyak 3 dan menggunakan tanda titik untuk pemisah ribuan)
<?php
$bil = 123456789.111111;
$formatted = number_format($bil, 3, ",", ".");
echo "Bilangannya ".$formatted;
?>
str_replace()
Digunakan untuk mereplace suatu substring dengan substring lain dalam string.
Contoh:
Script berikut ini akan mengganti substring ‘be’ menjadi ‘bi’
<?php
$kalimat = "saya ingin bebas seperti burung beo";
$replace = str_replace("be", "bi", $kalimat);
echo $replace; // menampilkan ‘saya ingin bibas seperti burung bio’
?>
strip_tags()
Digunakan untuk menghilangkan tag HTML dalam suatu string. Biasanya untuk keamanan dalam form guna mencegah disisipkannya tag-tag HTML yang bisa merusak
echo $hilangkanTag; // akan menghasilkan ‘Hello World’
?>
strlen()
Digunakan untuk menghitung jumlah karakter dari suatu string
Contoh:
<?php
$kata = "Hello World";
$jumKarakter = strlen($kata);
echo $jumKarakter; // akan menghasilkan 11 (spasi ikut dihitung)
?>
strtolower()
Digunakan untuk mengubah semua huruf penyusun string menjadi huruf kecil
Contoh:
<?php
$kata = "Rosihan Ari Yuana"’;
$kecil = strtolower($kata);
echo $kecil; // menghasilkan ‘rosihan ari yuana’
?>
strtoupper()
Merupakan kebalikan strtolower()
substr_count()
Menghitung jumlah substring dalam suatu string
Contoh:
<?php
$lagu = "topi saya bundar, bundar topi saya, kalau tidak bundar, bukan topi saya";
$hitungTopi = substr_count($lagu, "topi");
echo $hitungTopi; // akan menghasilkan 3.
?>
substr()
Mengambil sejumlah karakter substring dari suatu string
Contoh:
Script berikut ini akan mengambil tahun angkatan mahasiswa dari NIM ‘M0197001’,
dimana tahun angkatan terletak pada digit ke 4 dan 5 dari NIM (dalam hal ini tahun
angkatannya adalah 97)
<?php
$nim = "M0197001";
$angkatan = substr($nim, 3, 2);
echo $angkatan; // menghasilkan 97
?>
Keterangan:
Parameter pertama dari substr() menunjukkan string aslinya. Parameter kedua menunjukkan posisi awal substring yang akan diambil (dihitung mulai 0 dari karakter paling kiri string), dan parameter ketiga menunjukkan jumlah karakter subtring yang akan diambil.
Sehingga dari contoh di atas, karena posisi awal tahun angkatan itu terletak pada karakter ke-3 dari string NIM, dan tahun angkatan ini terdiri dari 2 karakter maka perintahnya adalah substr($nim, 3, 2)
1. Rubah Warna background Menu, warna tulisan dan warna saat mouse di dekatkan
2. Isi konten web, untuk Form Pendaftaran, Form Login dan Daftar Produk
3. Gunakan semua kreativitas dan Imagenasi Anda.
Kode warna
https://www.materialui.co/htmlcolors
Tugas 2
Buat Folder di folder www dengan nama belajar2
Saran : Selesaikan Tugas 1 terlebih dahulu agar memahami bahasa html nya ….
Buatlah sebuah website static dengan mendownload template dari https://templated.co
Paste salah satu template yang kamu pilih, lalu buatlah website responsif.
Tugas 1 dan 2
akan Kami Nilai dan dicantumkan dalam sertifikat, buatlah dengan sebaik-baiknya.
Teknik Modularitas
Konsep modularitas dalam programming diperlukan untuk mempermudah dalam pengorganisasian script/program. Adapun prinsip dari konsep ini adalah meletakkan beberapa perintah yang menjalankan suatu tugas khusus ke dalam modul atau file script tersendiri. Setiap kali modul tersebut dibutuhkan, kita hanya menyisipkan modul tersebut ke dalam script yang sedang dibuat dengan cara memanggilnya.
Adapun cara memanggil modul dengan menggunakan perintah
include "namafilemodul";
Perhatikan gambaran penggunaan konsep modularitas berikut ini:
Misalkan Anda membuat modul dan disimpan dalam script bernama modulku.php.
Selanjutnya Anda sedang membuat script tertentu katakanlah diberinama file scriptku.php. Kebetulan dalam scriptku.php Anda membutuhkan modulku.php, maka skema yang terjadi adalah:
Dari skema di atas, jelas tampak bahwa bila Anda memberikan perintah include "modulku.php"; dalam scriptku.php, maka akan identik dengan bila Anda menyisipkan script yang ada dalam modulku.php ke dalam scriptku.php secara manual.
Contoh:
Dalam contoh ini kita akan menggunakan konsep modularitas untuk membuat script
operasi aritmatika penjumlahan dan pengurangan dari 2 buah bilangan. Untuk input
bilangannya disimpan dalam modul tersendiri, misalkan dinamakan bilangan.php.
Selanjutnya modul ini akan diincludekan ke dalam script penjumlahan dan pengurangan.
bilangan.php
<?php
$bil1 = 10;
$bil2 = -5;
?>
jumlah.php
<?php
include "bilangan.php";
$hasil = $bil1 + $bil2;
echo "Hasil penjumlahannya adalah : ".$hasil;
?>
Bentuk script jumlahkan.php di atas akan identik dengan script berikut ini
<?php
$bil1 = 10;
$bil2 = -5;
$hasil = $bil1 + $bil2;
echo "Hasil penjumlahannya adalah : ".$hasil;
?>
kurang.php
<?php
include "bilangan.php";
$hasil = $bil1 - $bil2;
echo "Hasil pengurangannya adalah : ".$hasil;
?>
Script kurang.php di atas akan identik dengan
<?php
$bil1 = 10;
$bil2 = -5;
$hasil = $bil1 - $bil2;
echo "Hasil pengurangannya adalah : ".$hasil;
?>
Penerapan Teknik Modularitas
Teknik modularitas dapat dipergunakan dalam pengaturan layout halaman web supaya lebih mudah. Sebelum Anda mengenal teknik modularitas, apa yang Anda lakukan bila diminta membuat halaman web sejumlah 20 buah dengan desain layout yang sama, namun kontennya berbeda? Tentu Anda akan membuat satu buah desain template untuk layout, lalu Anda tinggal mengganti kontennya saja.
OK.. itu mudah, namun bagaimana seandainya dari 20 buah halaman web tersebut Anda
ingin ubah desainnya? Tentu Anda harus mengubah semua halaman satu persatu.
Bagaimana bila terdapat 100 buah halaman web dan kesemuanya Anda ingin ubah desainnya? Wah repot ya kalau satu persatu.
Nah… di sinilah kita akan gunakan teknik modularitas. Dengan teknik modularitas ini, Anda dapat mengubah desain layout dari banyak halaman web dengan satu langkah saja secara cepat.
Perhatikan contoh berikut ini:
Misalkan kita buat desain layout untuk halaman web kita sebagai berikut:
<html>
<head>
<title>Halaman Webku</title>
</head>
<body background="yellow">
<h1><font face="arial">…</font></h1>
<p><font face="verdana"> … </font></p>
</body>
</html>
Nah… misalkan kita akan membuat 3 halaman web menggunakan layout di atas. Maka caranya, kita cari blok dalam HTML layout yang nantinya akan diisi dengan konten yang berbeda-beda untuk masing-masing halaman.
<html>
<head>
<title>Halaman Webku</title>
</head>
<body bgcolor="yellow">
<h1><font face="arial">…</font></h1>
<p><font face="verdana"> … </font></p>
</body>
</html>
Keterangan:
Bagian yang diblok di atas merupakan bagian tag yang nantinya akan diisi dengan konten yang berbeda-beda untuk setiap halamannya.
Langkah selanjutnya, kita pindahkan tag HTML mulai bagian paling atas dari layout sampai dengan sebelum tag yang dicetak tebal. Tag-tag tersebut kita pindahkan ke dalam modul tersendiri, misalkan dinamakan header.php
header.php
<html>
<head>
<title>Halaman Webku</title>
</head>
<body bgcolor="yellow">
Kemudian pindahkan tag setelah bagian yang dicetak tebal dalam layout sampai dengan
tag terakhir ke dalam modul tersendiri dan simpan dengan nama footer.php.
Buatlah script dimana menghitung Penjumlahan Bilangan Kelipatan 5 dari 0 s.d. 500, seperti contoh 2 namun dengan tambahan statement yang dijumlahkan hanya kelipatan 5 .
Anda sudah mempelajari bentuk perulangan FOR. Masihkah Anda ingat kapan kita harus menggunakan perulangan FOR? Yup… ketika kita tahu jumlah perulangannya.
Nah… pada bab ini, kita akan membahas tentang perulangan WHILE. Seperti halnya FOR, statement WHILE ini juga dapat digunakan untuk menyatakan perulangan yang telah diketahui jumlah perulangan tersebut harus dilakukan. Namun… tidak hanya itu, WHILE juga dapat digunakan untuk menyatakan perulangan jika jumlah perulangannya tidak diketahui.
Dari pernyataan di atas, dapat kita simpulkan bahwa setiap bentuk perulangan FOR pasti dapat juga dinyatakan ke dalam bentuk WHILE. Namun… tidak berlaku kebalikannya, bahwa tidak semua bentuk WHILE dapat dinyatakan ke dalam FOR. Nanti akan kita lihat contohnya.
OK… bentuk umum statement WHILE adalah sbb :
while (syarat)
{
// bagian yang diulang
}
Perhatikan bentuk umum WHILE di atas! Sebelum menuju bagian yang diulang, di atasnya terdapat syarat. Syarat inilah yang menentukan apakah bagian yang diulang akan dijalankan atau tidak. Selama syarat ini dipenuhi atau bernilai BENAR, maka bagian yang diulang akan terus dijalankan. Apabila suatu saat syarat sudah tidak terpenuhi lagi atau bernilai SALAH maka perulangan berhenti.
Contoh: Script berikut ini akan menampilkan bilangan 1 s/d 3
<?php
$bil = 1;
while ($bil <= 3)
{
echo $bil. "<br />";
$bil++;
}
?>
Sekarang kita analisis prosesnya…
Nilai awal dari $bil adalah 1. Selanjutnya terdapat while dengan syarat $bil <= 3. Nah..
apabila dicek syaratnya, maka dalam hal ini syarat bernilai BENAR karena 1 <= 3, sehingga sekarang menuju ke bagian yang diulang. Di dalam bagian yang diulang terdapat echo $bil, sehingga di browser akan tampil bilangan 1. Berikutnya nilai $bil bertambah menjadi 2 ($bil++).
Kembali lagi syaratnya dicek, dalam hal ini masih bernilai BENAR karena 2 <= 3.
Akibatnya proses sekarang menuju kembali ke bagian yang diulang, yaitu tampilkan $bil (muncul bilangan 2 dalam browser) dan $bil bertambah satu menjadi 3.
Selanjutnya dicek kembali syaratnya apakah $bil <= 3 dan ternyata BENAR karena 3 <= 3. Karena syaratnya BENAR maka tampilkan $bil, sehingga muncul bilangan 3 di browser dan $bil bertambah satu menjadi 4.
Lagi-lagi di cek syaratnya apakah $bil <= 3. Nah.. sekarang syarat bernilai SALAH karena 4 <= 3 tidak berlaku. Dengan demikian perulangan berhenti. Sehingga bilangan yang tampil secara keseluruhan adalah
1
2
3
Sekarang.. coba kita bandingkan dengan FOR. Script berikut ini juga akan menampilkan
bilangan 1 s/d 3.
<?php
for ($bil = 1; $bil <= 3; $bil++)
{
echo $bil. "<br />";
}
?>
Kedua script di atas akan ekuivalen.
Kembali lagi pada script PHP untuk menampilkan bilangan 1 s/d 3 menggunakan WHILE.
Sekarang misalkan ditambahkan perintah berikut ini
<?php
$bil = 1;
while ($bil <= 3)
{
echo $bil. "<br />";
$bil++;
}
echo "Nilai bil sekarang adalah:".$bil;
?>
Dengan tanpa menjalankannya di browser, menurut Anda kira-kira perintah yang diberi warna biru tersebut akan menampilkan apa hayoo..?? apakah 3 atau berapa?
Bagi yang menjawab 3… Anda SALAH.
Bagi yang menjawab 4… OK Anda benar.
Lho kok bisa? Padahal pada syarat while tertulis $bil <= 3. Ya.. Anda benar, tapi coba lihat kembali analisis yang pernah kita singgung di atas. Nilai terakhir $bil ketika dalam perulangan WHILE adalah 4. Ketika $bil = 4 inilah yang menyebabkan perulangan WHILE berhenti. Dengan demikian, nilai $bil pada dasarnya sudah berubah menjadi 4 sehingga setelah WHILE selesai, dan ditampilkan nilai $bil nya maka akan tampil 4.
Sekarang… mari kita tinjau contoh script WHILE berikutnya. Script berikut ini akan menampilkan bilangan random/acak 0 s/d 10 (menggunakan function rand()). Proses pengacakan ini akan terus dilakukan selama bilangan acak yang terpilih tidak sama dengan 0.
<?php
$bil = rand(0, 10);
while ($bil != 0)
{
echo $bil."<br />";
$bil = rand(0, 10);
}
?>
Nah… dari contoh kasus di atas, tentu kita tahu bahwa jumlah perulangan dalam hal ini tidak diketahui. Perulangan tersebut hanya diketahui kapan perulangan harus berhenti, yaitu ketika bilangan acak yang terpilih sama dengan 0.
Catatan: output yang tampil akan berubah-ubah setiap kali di REFRESH
Trus… kira-kira bisa tidak apabila kita terapkan perulangan WHILE di atas ke dalam bentuk FOR? Sebenarnya dalam PHP bisa dilakukan, namun hal ini tidak berlaku di semua bahasa pemrograman, misalnya dalam PASCAL (mungkin Anda pernah dengar namanya).
Oleh karena itu secara umum saya bisa katakan bahwa tidak semua bentuk WHILE dapat dinyatakan ke bentuk FOR. Apabila Anda menjumpai bentuk perulangan yang tidak diketahui jumlah perulangannya, maka saya sarankan gunakanlah WHILE.
WHILE di dalam WHILE (nested WHILE)
Seperti halnya FOR, statement WHILE juga dapat terletak di dalam sebuah WHILE, seperti contoh berikut ini
<?php
$a = 1;
while ($a <= 3)
{
$b = 1;
while ($b <= 2)
{
echo "Nilai a = ".$a. " Nilai b = ".$b. "<br />";
$b++;
}
$a++;
}
?>
Script di atas ekuivalen dengan script nested FOR berikut ini
<?php
for ($a = 1; $a < =3; $a++)
{
for ($b = 1; $b <= 2; $b++)
{
echo "Nilai a = ".$a. " Nilai b = ".$b. "<br />";
}
}
?>
Contoh-contoh script menggunakan WHILE:
Contoh-contoh script berikut ini mengadopsi kasus yang ada di bab sebelumnya (tentang FOR)
A. Script PHP untuk menampilkan bilangan bulat 5 s/d 100 yang berkelipatan 10
<?php
$bil = 5;
while ($bil <= 100)
{
if ($bil % 10 == 0) echo $bil. "<br />";
$bil++;
}
?>
B. Script PHP untuk menjumlahkan bilangan bulat 2 s/d 50
<?php
$jumlah = 0;
$bil = 2;
while ($bil <= 50)
{
$jumlah = $jumlah + $bil;
$bil++;
}
echo "Hasilnya adalah ".$jumlah;
?>
C. Script PHP untuk mencari banyaknya bilangan bulat mulai dari 3 s/d 127 yang
merupakan kelipatan 6.
<?php
$hitung = 0;
$bil = 3;
while ($bil <= 127)
{
if ($bil % 6 == 0) $hitung = $hitung + 1;
$bil++;
}
echo "Banyaknya bilangan bulat adalah ".$hitung;
?>
D. Script PHP untuk membuat tabel dengan n baris dan m kolom secara otomatis
<?php
$jumBaris = 10;
$jumKolom = 6;
echo "<table border=’1’>";
$baris = 1;
while ($baris <= $jumBaris)
{
echo "<tr>";
$kolom = 1;
while ($kolom <= $jumKolom)
{
echo"<td>…</td>";
$kolom++;
}
echo "</tr>";
$baris++;
}
echo "</table>";
?>
E. Script PHP untuk menghasilkan list combo box berisi tahun mulai 1930 s/d 2008
Belajar Koding PHP Dasar - 06 Statement FOR (Looping)
Statement ini merupakan salah satu statement yang dapat digunakan untuk menyatakan proses yang diulang-ulang atau looping.
Contoh 1 :
<?php
for ($a = 1; $a < 50; $a++)
{
echo $a." x ".$a." = ".$a*$a."<br>";
}
?>
Contoh 2 :
<table>
<?php
for ($a = 1; $a < 50; $a++)
{
echo "<tr>";
for ($b = 1; $b < 10; $b++)
{
echo "<td>".$a." x ".$b." = ".$a*$b."</td>";
}
echo "</tr>";
}
?>
</tabel>
Tugas 1
Buatlah Tabel PembagianDibawah 500
Tugas 2
Seorang nasabah bank, mula-mula memiliki saldo awal Rp. 1.000.000,- di suatu
bank X. Bank tersebut memiliki kebijakan memberikan bunga 3% jika besar saldo
kurang dari Rp. 1.100.000,- dan 4% bila saldo lebih besar atau sama dengan Rp.
1.100.000,- . Perhitungan bunga dihitung dari besar saldo terakhir. Selain itu di
setiap bulannya nasabah dikenai biaya administrasi Rp. 9.000,-. Buatlah script
PHP untuk menentukan saldo akhir setelah N bulan.
Keterangan:
Buatlah form untuk mengisikan saldo awalnya dan N (jangka waktu tabungan).
Statement ini merupakan salah satu statement yang dapat digunakan untuk menyatakan proses yang diulang-ulang atau looping.
Tentu kita tahu, bahwa suatu saat looping itu harus berhenti karena tidak mungkin tidak pernah berhenti ☺Nah.. berdasarkan hal tersebut, terdapat 2 kondisi yang dapat menghentikan looping tersebut. Coba perhatikan 2 pernyataan sehari-hari berikut ini:
Hari ini saya makan bakso 10 kali.
Hari ini saya terus makan bakso sampai saya kenyang.
Kedua pernyataan di atas sama-sama mengandung proses yang diulang-ulang yaitu ‘makan bakso’. Namun proses ‘makan bakso’ dari kedua pernyataan tersebut berbeda cara berhentinya. Pernyataan pertama menunjukkan bahwa ‘makan bakso’ akan diulang-ulang sampai dengan 10 kali. Setelah sampai 10 kali, maka ‘makan bakso’ ini akan berhenti. Sedangkan pernyataan yang kedua, dalam hal ini jumlah berapa kali makan bakso tidak diketahui, namun yang diketahui hanyalah syarat kapan perulangan ini akan berhenti yaitu ketika ‘sudah kenyang’.
Kedua bentuk looping berdasarkan kapan berhentinya di atas diadopsi ke dalam konsep
pemrograman. Dalam pemrograman, khususnya PHP, nantinya juga akan dijumpai
bentuk-bentuk perulangan tersebut.
Untuk menyatakan looping yang telah diketahui jumlah perulangannya, kita bisa
menggunakan statement FOR atau WHILE.
Sedangkan bila perulangannya tidak diketahui jumlah perulangannya atau hanya
diketahui kondisi kapan dia harus berakhir maka bisa digunakan WHILE.
Dalam bab ini kita akan bahas terlebih dahulu statement FOR.
Sintaks statement FOR adalah sebagai berikut
for (variabel = nilaiawal; variabel operatorlogika nilaiakhir; increment)
{
Proses yang diulang
}
Variabel yang digunakan pada FOR di atas, dinamakan variabel counter atau pencacah.
Contoh:
Script berikut ini akan menghasilkan teks heading mulai dari heading 1, 2 s/d 5.
<?php
$teks = "Hello World";
for ($a = 1; $a <= 5; $a++)
{ echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; }
?>
Hasil output di atas adalah:
Pada for di atas, variabel counternya dalam hal ini adalah $a. Nilai $a ini memiliki nilai
awal sama dengan 1. Selanjutnya operator increment (kenaikan) yang digunakan adalah
$a++ atau $a = $a + 1 (kenaikannya satu) dan nilai akhir untuk $a adalah sama dengan 5.
Perhatikan proses loopingnya sebagai berikut:
•$a = 1 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a <= 5), sehingga lakukan echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h1>Hello World</h1>"
•$a = 2 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a <= 5), sehingga lakukan echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h2>Hello World</h2>"
•$a = 3 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a <= 5), sehingga lakukan echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h3>Hello World</h3>"
•$a = 4 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a <= 5), sehingga lakukan echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h4>Hello World</h4>"
•$a = 5 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a <= 5), sehingga lakukan
•echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h5>Hello World</h5>"
•$a = 6 dalam hal ini sudah tidak memenuhi kondisi ($a <= 5), sehinggaperulangan berhenti.
Catatan:
Operator increment tidak harus menggunakan kenaikan 1, contoh
<?php
$teks = "Hello World";
for ($a = 1; $a <= 10; $a+=2)
{
echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">";
}
?>
Pada contoh di atas, increment yang digunakan adalah kenaikan 2 ($a += 2). Adapun
prosesnya adalah:
•$a = 1 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a <= 10), sehingga lakukan echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h1>Hello World</h1>"
•$a = 3 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a <= 10), sehingga lakukan echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h3>Hello World</h3>"
•$a = 5 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a <= 10), sehingga lakukan echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h5>Hello World</h5>"
•$a = 7 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a <= 10), sehingga lakukan echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h7>Hello World</h7>"
•$a = 9 dalam hal ini masih memenuhi kondisi ($a <= 10), sehingga lakukan echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">"; atau mencetak "<h9>Hello World</h9>"
•$a = 11 dalam hal ini sudah tidak memenuhi kondisi ($a <= 10), sehingga perulangan berhenti.
Catatan:
Nilai awal variabel counter tidak harus dimulai dari 1, tapi boleh dari bilangan yang lain.
Catatan:
Selain operator increment, kita juga bisa menggunakan operator decrement (turun)
Contohnya
<?php
$teks = "Hello World";
for ($a = 10; $a > 5; $a--)
{
echo "<h".$a.">".$teks."</h".$a.">";
}
?>
FOR di dalam FOR (nested FOR)
Statement FOR dapat terletak di dalam sebuah FOR, seperti contoh berikut ini
<?php
for ($a = 1; $a < =3; $a++)
{
for ($b = 1; $b <= 2; $b++)
{
echo "Nilai a = ".$a. " Nilai b = ".$b. "<br />";
}
}
?>
Contoh di atas disebut juga “nested FOR tingkat 2”.
Proses yang terjadi pada script di atas adalah sbb:
•$a = 1 (masih memenuhi $a < =3), maka lakukan for yang terletak di dalam
o $b = 1 (masih memenuhi $b <= 2) maka cetak "Nilai a = 1 Nilai b = 1"
o $b = 2 (masih memenuhi $b <= 2) maka cetak "Nilai a = 1 Nilai b = 2"
o $b = 3 (tidak memenuhi $b <= 2), maka STOP
•$a = 2 (masih memenuhi $a <= 3), maka lakukan for yang terletak di dalam
o $b = 1 (masih memenuhi $b <= 2) maka cetak "Nilai a = 2 Nilai b = 1"
o $b = 2 (masih memenuhi $b <= 2) maka cetak "Nilai a = 2 Nilai b = 2"
o $b = 3 (tidak memenuhi $b <= 2), maka STOP
•$a = 3 (masih memenuhi $a <= 3), maka lakukan for yang terletak di dalam
o $b = 1 (masih memenuhi $b <= 2) maka cetak "Nilai a = 3 Nilai b = 1"
o $b = 2 (masih memenuhi $b <= 2) maka cetak "Nilai a = 3 Nilai b = 2"
o $b = 3 (tidak memenuhi $b <= 2), maka STOP
•$a = 4 (tidak memenuhi $a <= 3), maka STOP
Dengan demikian script di atas akan menghasilkan output
Nilai a = 1 Nilai b = 1
Nilai a = 1 Nilai b = 2
Nilai a = 2 Nilai b = 1
Nilai a = 2 Nilai b = 2
Nilai a = 3 Nilai b = 1
Nilai a = 3 Nilai b = 2
FOR juga dapat tersusun 3 tingkat atau lebih sesuai kebutuhan yang diinginkan programmer.
Contoh-contoh script menggunakan FOR:
A. Script PHP untuk menampilkan bilangan bulat 5 s/d 100 yang berkelipatan 10 Konsep untuk menampilkan bilangan bulat tersebut kita bisa menggunakan looping. Looping dimulai dari bilangan 5, 6, 7, dst sampai dengan 100. Untuksetiap bilangan nantinya kita cek apakah dia kelipatan 10 atau tidak (kita gunakan IF). Jika bilangan tsb merupakan kelipatan 10, maka kita tampilkan. Sedangkan jika tidak, maka abaikan. Berikut ini script PHP nya
<?php
for ($bil = 5; $bil <= 100; $bil++)
{
if ($bil % 10 == 0) echo $bil. "<br />";
}
?>
B. Script PHP untuk menjumlahkan bilangan bulat 2 s/d 50 Yang dimaksud menjumlahkan di sini adalah kita mencari hasil dari 2 + 3 + 4 + 5 +… + 50
Wah… gimana konsepnya nih? Gampang… konsepnya adalah kita ambil suatuvariabel sembarang terlebih dahulu, misalkan namanya ‘jumlah’. Nah… pertamatama‘jumlah’ ini bernilai 0. Selanjutnya kita jumlahkan ‘jumlah’ dengan bilangan pertama yaitu 2, dan hasilnya kita simpan ke dalam ‘jumlah’ yang baru. Sehingganilai ‘jumlah’ sekarang adalah 0 + 2 = 2. Trus… kita jumlahkan lagi ‘jumlah’dengan bilangan kedua yaitu 3. Dan lagi-lagi hasilnya kita simpan dalam ‘jumlah’lagi. Sehingga hasil ‘jumlah’ yang baru adalah 2 + 3 = 5. Berikutnya ‘jumlah’ kita jumlahkan lagi dengan bilangan ketiga yaitu 4, dan diperoleh ‘jumlah’ = 5 + 4 = 9.
Proses ini berlanjut sampai dengan 50.
Nah… konsep di atas bisa kita terapkan ke dalam suatu proses looping, karena didalamnya terdapat proses yang diulang-ulang yaitu proses penjumlahan antara‘jumlah’ dengan bilangan.
<?php
$jumlah = 0;
for ($bil = 2; $bil <= 50; $bil++)
{
$jumlah = $jumlah + $bil;
}
echo "Hasilnya adalah ".$jumlah;
?>
C. Script PHP untuk mencari banyaknya bilangan bulat mulai dari 3 s/d 127 yang
merupakan kelipatan 6.
Konsep untuk membuat script ini, mirip dengan A dan B. Dalam hal ini kita harusmengecek untuk setiap bilangan apakah dia merupakan kelipatan 6 atau tidak.
Jika ya, maka dia ikut dihitung. Jika tidak, maka dia diabaikan.
<?php
$hitung = 0;
for ($bil = 3; $bil <= 127; $bil++)
{
if ($bil % 6 == 0) $hitung = $hitung + 1;
}
echo "Banyaknya bilangan bulat adalah ".$hitung;
?>
D. Script PHP untuk membuat tabel dengan n baris dan m kolom secara otomatis
Nah… untuk kasus yang satu ini, kita harus tahu tag untuk membuat tabelterlebih dahulu. Tentu kita tahu bahwa tag untuk membuat tabel dengan 3 baris2 kolom misalnya, adalah sebagai berikut:
<table border="1">
<tr><td>…</td><td>… </td></tr>
<tr><td>…</td><td>… </td></tr>
<tr><td>…</td><td>… </td></tr>
</table>
Perhatikan baik-baik tag di atas. Untuk membuat tabel di atas, tag <td>..</td>dalam satu baris ditulis 2 kali (sesuai jumlah kolom yang diinginkan). Sedangkan<tr> dan </tr> ditulis 3 kali (sesuai jumlah baris yang diinginkan).
Konsep untuk membuat script PHP yang bisa mengenerate tabel dengan n barisdan m kolom secara otomatis adalah sebagai berikut.
Kita membuat baris pertama <tr> terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan denganmembuat kolom <td>..</td> sebanyak jumlah kolom. Setelah selesai membuatkolom, ditutup dengan </tr>. Baris pertama selesai. Berikutnya buat baris ke dua. Pertama kita juga buat <tr>, lalu dilanjutkan dengan <td>…</td> sebanyak jumlah kolom dan diakhiri dengan </tr>. Nah.. proses ini diulang terus sampai dengan jumlah baris.
Apabila kita lihat konsep di atas, maka dapat kita lihat terdapat dua proses perulangan yaitu untuk membuat baris dan kolomnya. Sehingga dalam hal ini kita gunakan FOR di dalam FOR (nested FOR tingkat 2)
<?php
$jumBaris = 10;
$jumKolom = 6;
echo "<table border=’1’>";
for ($baris = 1; $baris <= $jumBaris; $baris++)
{
echo "<tr>";
for ($kolom = 1; $kolom <= $jumKolom; $kolom++)
{
echo"<td>…</td>";
}
echo "</tr>";
}
echo "</table>";
?>
E. Script PHP untuk menghasilkan list combo box berisi tahun mulai 1930 s/d 2008
secara otomatis
Anda mau membuat combo box berisi pilihan tahun 1930 s/d 2008? Jika secara manual, maka Anda harus membuat tag seperti di bawah ini
<select name="tahun">
<option value="1930">1930</option>
<option value="1931">1931</option>
<option value="1932">1932</option>
<option value="1933">1933</option>
<option value="1934">1934</option>
.
.
</select>
Hwaduh… panjang banget yah… !!! Males dah… Eh, ngapain gak coba pakai
Aplikasi Android Absensi sederhana untuk Les di Bimbel maupun Privat di rumah dilengkapi Notifikasi dalam bentuk WhatsApp ke Ortu.
Absen dilakukan oleh Tutor dengan memilih Siswa, lalu bisa ditambahkan keterangan baik Nilai Proses, Materi atau repot apa yang terjadi selama les.
Fungsi
Rekap Bulanan Absen per Tutor bisa digunakan sebagai acuan penggajian
Rekap Absen per Siswa bisa digunakan sebagai acuan pembayaran
Rekap Absen Harian
Notifikasi dalam bentuk WhatsApp ke Ortu dan Siswa lengkap dengan Keterangan seperti Nilai Proses atau Materi yang di input oleh tutor saat Absen.
Eksport data Absen per Siswa atau Tutor dalam bentuk Text lebih mudah tanpa harus buka di excel.
Digunakan untuk
Bimbel yang membutuhkan Rekapitulasi Absen untuk melengkapi kegiatan Les.
Bimbel yang belum memiliki Komputer dan Wifi karena semua kegiatan cukup dilakukan dengan HP.
Kelemahan
Hanya tersedia di HP Android
Belum bisa Import data secara langsung, Untuk itu Kami bisa bantu Import apabila lebih dari 30 siswa. Gratis untuk sekali Import yaa.., Selanjutnya ada Biaya 50 ribu per sekali Import. Syarat! sudah dalam bentuk excel file kirimkan melalui WhatsApp.
Sudah termasuk HP untuk Server (Harga HP sekitar 1,3 jt an)
Selanjutnya Rp 10 per Notifikasi WA untuk biaya database.
Dengan adanya server WhatsApp sendiri, Chat WA Masuk bisa terpantau di Komputer.
lama pembuatan 15 s.d. 30 hari.
Syarat menyediakan HP Android os.7.+ yang akan hidup 24 jam online di lokasi Anda sendiri yang bertugas menerima data dan mengirim dalam bentuk WhatsApp.